Happy reading.
"JUNA!"Lia Berlari sembari meneriaki nama Juna, Rambut sebahunya ikut berterbangan menimbulkan pesona yang tak lain bagi Juna saat dirinya berhenti dan menatap Lia penuh kagum,Gadis itu sangat cantik.
Lia berhenti tepat di sampingnya masih dengan nafas terengah-engah,Juna cemas.
Ia mulai menulis dengan rasa penuh khawatir "Lia,jangan berlari lagi ya,cape."Lia terkekeh gemas
"Juna kamu tuh gemes Banget ih.."
Tangan Juna bergerak mengisyaratkan sesuatu "Kenapa berlari?"Juna menepuk jidat seolah pertanda "aduh iyakan kamu gak bisa bahasa isyarat",.
Lia tertawa gemas kembali "Aku lari karna ngejar kamu".
Juna mengangguk kemudian dia melirik Lia dengan tampang terkejut "kamu ngerti bahasa isyarat?"
Lia ngangguk "Bahkan aku bisa sedikit-sedikit"
"Bagaimana bisa kamu belajar itu? kapan?dan untuk apa?"
"Bisa dong kan belajar.Emm..Kemarin sih, untuk kamu lah Jun"Lia menjawab satu-satu pertanyaan yang Juna lontarkan
"Kenapa untuk Juna?Lia tak perlu melakukan itu padahal Lia mau berteman dengan Juna juga,Juna sangat berterimakasih banyak"
Kali ini Lia tersenyum penuh makna, rasanya Juna itu baik untuk di contoh sebagai bahan bersyukur, "Gapapa Jun"
"Ehemm".Lia dan Juna sontak mengalihkan pandangannya ketika mendengar seseorang di depan mereka berdehem.
Juna memundurkan langkahnya sedangkan Lia menatap pria itu dengan tatapan benci.Lia Sangat Benci.
"Cie dari gue sekarang ke si bisu"ejeknya
Mashiho.Cowok Jangkung dengan senyum manis satu kedipan mata itu mampu melelehkan siapapun kaum hawa yang melihatnya,Mashi ini idaman cewek-cewek, menurut mereka mashi itu sangat masuk ke dalam tipe idealnya,cowok basket di tambah lagi kepintarannya.
Di balik itu semua Lia sangat membenci sifat terdalam mashi yang belum semua orang ketahui.
Mashi pernah berpacaran dengan Lia satu tahun,tetapi sebulan yang lalu mereka telah putus,itu membuat semua perempuan sesekolah senang.
"Lia Lo beneran gak ada cowok lain untuk jadi pelarian?"Mashi tersenyum sinis
"Maksud Lo apa?"Lia berucap dingin penuh penekanan
Mashi terkekeh,dia menatap Juna dengan tatapan remeh "Jun Lo itu cuma pelarian".Mashi menekan pundak Juna membuat si empu sedikit meringis "Gue sama Lia udah putus dan sekarang Lia lagi nyari pelarian buat bikin hatinya gak sedih lagi dan Lo termasuk pelarian cewek gue."
"Mashi lepasin tangan Lo dari Juna!"Lia marah.
Mashi melepaskan cengkraman itu "Dan Lo tau?Lia itu masih cinta sama gue mungkin besok atau lusa kita juga balikan lagi.Dia ngajak gue putus cuma marah aja sama gue dan pelarian nya elo!"
"Mashiho!"Sentak Lia dengan tatapan tajam
"Dia itu cuma kasian sama Lo.Mana mungkin dia mau cowok kayak Lo jadi pacar dia,Lia itu tipe nya kayak gue. sekarang dia itu lagi main-main Jun."Mashi menatap Lia yang kini tengah menatap marah padanya "Gue lagi ngomong serius,Dia cuma Kasian sama Lo."
PLAKK.Nafas Lia memburu,Wanita itu menampar pipi kiri mashi dengan penuh kebencian,dapat Juna lihat di pipi mashi merah bahkan Lia menamparnya sampai-sampai wajah mashi berpaling
Juna terkejut.
"Jaga mulut Lo!".Mashi terkekeh mendengar itu.Setelahnya mashi mengecup pipi Lia sebagai balasan karna Lia telah menamparnya.Mengecup pipinya di depan Juna.
"NAJIS LO!"Lia mengusap wajahnya dengan kekesalan yang sangat kesal
"Balasan karna Lo udah nampar gue."setelah mengucapkan itu mashi pergi dari sana
"Juna kamu duluan aja ke kelas,aku mau ke kamar mandi dulu sebentar."Lia bergegas berlari untuk membasuh wajahnya.
Juna terdiam, Memikirkan ucapan mashi tadi,dia juga terbayang kecupan mashi untuk Lia tadi, rasanya hatinya sakit.
"Lia pasti cuma kasihan". Batinnya.
•°•°Selembar kertas•°•°•
"Hari ini makan sama mie instan?"tanya yuri dengan bibir cemberut
Juna tersenyum kemudian mengangguk
Menghela nafas panjang,Yuri langsung saja memakan mie instan itu dengan sedikit rasa kesalnya,dari pada tidak makan sama sekali pikirnya.
"Lo Deket sama Lia?"tanya Yuri di sela-sela makannya
Juna mengangguk
"Gue gak percaya dia ngedeketin Lo, ternyata ada juga ya yang mau temenan sama Lo",
"Mungkin Lia hanya kasihan"jawab Juna dengan bahasa isyarat
Yuri mengangguk
"Bukannya Lia sama mashi udah putus?tapi kenapa mereka Deket lagi, tadi gue liat mashi cium Lia Lo juga liat kan?"
Yuri mengaduk-aduk mienya dengan sedih "gue suka sama mashi,tapi kenapa dia gak pernah liat gue ya?".
To be continued
(•√•)Kadang liat mashi itu bikin hati sontak bilang "Jangan oleng". Pliss ganteng banget.Masa harus oleh dari junkyu haruto sih😭.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]
Teen Fiction❝𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒌a𝒎𝒖❝ --"Aku ingin seorang kakak yang lebih baik, seorang kakak yang tidak bisu". Tentang warna yang kamu lukisan untukku tentang aku yang bahagia nya bisa mengen...