✨Bab KesembilanBelas,Kisah kita[SELESAI]

474 47 21
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.

Play song :Kamu dan segala kenangan-Maudy Ayunda

Setelah selesai menemani Juna pulang yang benar-benar pulang Yuri terdiam di rumahnya terduduk sendiri tanpa adanya Juna lagi.

Saat melihat Juna di makamkan hatinya benar-benar sesak tak percaya ternyata dia memang benar kembali secepat itu,Juna tidak sanggup memikul banyak beban lagi.Rasanya Yuri ingin ikut ke dalam sana.

Kepergian kakaknya sangat melukai hatinya,Yuri menyesal.

Di rumahnya tak ada lagi Juna,Sepi.

Yuri melangkah masuk ke dalam kamar Juna matanya menangkap banyak sekali  lembaran-lembaran kertas yang menempel di dinding Tantu ada Poto dirinya dan Juna juga saat mereka masih kecil.

Senyum sesak timbul di bibirnya,satu tetes air mata kembali turun saat matanya menangkap lembaran kertas yang membuat Yuri lagi-lagi menangis

2 tahun lagi Yuri harus masuk kuliah
Bayar SPP Yuri. ✓
Membeli ponsel Yuri✓
Beras satu liter untuk makan dan seterusnya✓
Mie instan 2 satu hari ✓
Uang jajan Yuri✓
Membeli sepatu Yuri

2 tahun lagi Yuri harus kuliah.

Yuri terduduk lemas sembari menggigit bibir ketika mengetahui Juna bertekad untuk dirinya.Juna rela bekerja di teriknya panas mengangkat barang,menjadi kostum beruang, menjadi pencuci piring tapi mengapa dirinya tak pernah menghargai itu semua?bahkan Juna tak memikirkan dirinya sendiri.

Yuri berjalan lagi ke dapur ia dapat melihat ada piring dengan 3 bakwan bekas kemarin Juna memasak matanya memincing lagi pada ember cucian baju Juna

Yuri mengambil jaket itu lalu ia peluk sembari menghirup aroma parfum Juna yang masih menempel di sana tangisnya semakin pecah,Yuri merindukan pelukan kakaknya.

Kenapa Juna rela merawat dirinya yang tak tahu diri ini,pikir Yuri

Terdengar di luar sana suara hujan dengan gemuruh petir Yuri semakin mengeratkan jaket Juna ke pelukannya sekarang bukan tubuh Juna lagi yang harus dia peluk

"Kak,Yuri takut"lirih gadis itu

Ia mencengkram erat jaket Juna "Jangan pergi.. Yuri takut."

Air matanya selalu berhasil lolos

Yuri dapat merasakan kehangatan jaket itu di pelukannya seolah ada sesosok Juna yang sedang memeluknya dan mengusap rambutnya lembut

Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang