Happy reading.
"Kenapa Lo baru bilang sekarang?kenapa gak dari dulu?"
"Takut,gak sanggup,Malu."
Yedam mendengus "Kalau Lo cerita dari awal-awal kan gue bisa langsung nonjok mashi.Lo liat sekarang bunda khawatir sama Lo sampe-sampe gue lagi yang di salahin"
"Maaf."
Sejak tadi malam Lia bercerita tentang dirinya yang di lecehkan bunda menangis dan takut yedam pun kena imbasnya .
"Cepet berangkat gue pengen ketemu Juna"
"Lah bukannya Juna udah berhenti sekolah ya"
Mata Lia membulat "HAH!"
"Stop,sampe sini aja"Juna menghentikan sepedanya agak jauh dari sekolah
Yuri turun dengan wajah cemberut "hati-hati di sekolah,jam istirahat nanti jangan lupa makan yang banyak"
Yuri merotasikan bola mata jengah ketika membaca ucapan tangan Juna setelahnya ia melanjutkan dengan jalan kaki
Juna menghembuskan nafas panjang lalu tersenyum pahit, dirinya tak bisa lagi bersekolah.
Dan sekarang rencananya Juna akan membeli hadiah ulang tahun untuk Yuri.
Satu tepukan tangan yang mendarat di bahu Juna membuat Juna menoleh "Haiii"
Juna bingung kenapa Lia bisa ada di sini dan mengapa dia tak memakai seragam sekolah
"Bolos,Mau ikut Juna."
"Jangan itu tidak baik sebaiknya kamu sekolah"
"Enggak mau!Hari ini mau ikut Juna pokoknya."Yuri cemberut "Kenapa berhenti sekolah?--Kalau gitu aku juga mau berhenti deh"
"Jangan!kalau Lia berhenti sekolah Juna bakal pergi dari hidup Lia dan gak mau ketemu lagi "
"Jangan sering bolos ya kalau juna ga ada di sekolah"
"Tapi hari ini aku mau bolos ya"
Juna bingung ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal sedangkan Lia sudah nangkring di belakang sepeda
"Hari ini Juna mau kemana?kerja?"
"Hari ini Juna akan libur dulu soalnya mau membeli hadiah untuk adik Juna"
"Yuri kan?"tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]
Teen Fiction❝𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒌a𝒎𝒖❝ --"Aku ingin seorang kakak yang lebih baik, seorang kakak yang tidak bisu". Tentang warna yang kamu lukisan untukku tentang aku yang bahagia nya bisa mengen...