✨Bab keempat,Lia hanya kasihan

283 47 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.

"Lia aku liat kamu akhir-akhir ini Deket sama Juna ya"Rona memainkan jari kukunya, sedangkan bakso di hadapannya ia anggurkan

"Emang kenapa?kamu juga gak suka sama Juna?"Lia kesal.

"Bukan gitu, masalahnya aku juga suka sama Juna."

"Uhukkkk."Lia terbatuk dari minumnya,apa maksudnya tadi rona bilang dia suka sama Juna,Gawatt.

"Iya, soalnya Juna itu baik.Dia pernah anter aku pipis tau."

"HAH!"Lia kaget,banget.

"Biasa aja kali."

"Apa maksudnya tadi Juna pernah anter pipis?"

"Iya waktu kelas 10 pas Lia sakit aku gak ada temennya mau pipis takut.kebetulan ada Juna udah gitu aku tarik aja dia suruh aku anter pipis"jelas rona masih dengan melihat-lihat kukunya

"Jadi__Juna masuk sama Lo ke kamar mandi?"Lia semakin kaget.Soalnya Juna itu orangnya polos sedangkan Lia lemot.

"Ya enggak lah,aku suruh Juna anter sampe di depan pintu udah gitu dia senyum"Rona bercerita sembari ikut senyum

Lia memasang ekspresi jijik,untung saja Juna tidak masuk ke dalam kamar mandinya,bisa gawat."Terus Lo jadi cinta gitu?",.

"Yaiyalah.."rona memakan baksonya

"Eh tapi menurut kamu Juna itu kasihan ya,dia sebenarnya baik tapi banyak aja yang ngebully"

Lia ngangguk "Iya aku juga sebenarnya kasihan sama dia dari kelas sepuluh gak ada temennya cuma karena bisu tapi yang menurut aku mereka jangan gitu juga"

"Lia...".

"Apa?"

"Tadi ada Juna mau kesini tapi balik lagi kenapa ya?"rona berbicara dengan wajah polos

"Kapan?"

"Tadi!."

Lia berlari menyusul Juna yang kebetulan sedang berjalan gontai di depannya,Lia takut Juna salah paham.

"Juna".Lia mencekal tangan Juna yang membuat Juna harus berhenti,Sorot mata Juna terlihat berkaca-kaca.

"Jun,kamu denger omongan aku sama rona barusan?"

Juna terdiam

"Juna jawab!"Wanita itu menekan cengkraman tangannya, menuntut jawaban.

juna mengangguk

"Juna kamu salah paham,kamu harus dengerin penjelasan aku.Maksud aku itu kamu itu__".Belum sempat Lia memperjelas Juna sudah menghentakkan tangannya agar tangan Lia tak menyentuhnya.

Sesaat setelahnya tangan Juna bergerak ,Dapat Lia lihat manik mata Juna sangat sendu,kecewa.

"Juna memang bisu,Juna pantas di kasihani."Juna menghela nafasnya sebentar"Juna sudah tau dari awal bahwa Lia tidak tulus berteman dengan Juna,Lia itu hanya kasihan.Semua perkataan mashi itu benar."

"Juna aku gak maksud ngomong gitu, Tolong dengerin aku dulu."

"Juna tidak suka di kasihani."Juna berjalan pergi meninggalkan Lia yang sempat memanggil-manggil namanya.

"Woi bisu!!"Felix mencekal tangan Juna dengan seringainya_"Minta duit dong".

Juna menggeleng,jangan lagi.Sungguh Juna benar-benar tak ada uang

"Ngapa Lo geleng-geleng?Masa Lo tiap hari kerja gak ada duit?"Felix terlihat marah

Juna diam, percuma jika dia melawan atau mengelak Felix akan tetap memukulnya,seperti hari-hari lalu

"Bangsat di tanya diem aja!"

BUAGH__Dengan sekali pukul Juna ambruk di terhuyung ke belakang,Juna tidak lemah hanya saja dia malas jika harus meladeni

Satu memar juga tertera di dekat bibirnya dengan sedikit darah yang menunggu untuk di lap.Terlihat Felix tersenyum miring "masa buat beli rokok Lo gada duit sih!cih banci!"Felix pergi dari sana dengan senyum puas,Juna itu bagi mereka seperti barang tinjuan sekali pukul, puas setelahnya mereka pergi.

Juna berdiri di lapnya darah itu dengan sedikit ringisan,jujur walaupun sekali tonjok tapi tangan Felix itu kuat sekali,perih rasanya.

Di sana manik mata Juna bertemun dengan Lia yang melihatnya dengan tatapan iba,Lia berjalan ke arah Juna dengan nafas sedikit memburuh

"Iya perkataan mashi itu bener Jun!"

Juna yang mendengarnya lantas tersenyum kecil ada banyak kekecewaan dari arti senyum itu

"Kamu itu kasihan tau Jun.Kalau orang lain Main fisik seenggaknya lawan lah jangan diem aja!itu yang buat mereka jadi lebih segan-segan untuk mainin kamu,aku tau kamu pasti bisa lawan mereka"

Suara Lia bergetar"jangan kayak tadi Jun..jangan diem aja"

"Mereka itu orang berada sedangkan Juna tidak,jika Juna melawan mereka, sekali bicara mereka mengadu pada orangtuanya besoknya pasti Juna harus bersiap keluar dari sekolah ini."

"Kadang kita harus bersikap baik kepada orang yang menyakiti kita,Tidak adil kan?tapi hidup memang begitu".


"Maaf."Di sini Lia dan Juna duduk di sebuah pohon tempat parkir sepeda Juna.Sejuk.

Juna hanya diam tak menanggapi

"Jun kamu gak maafin aku ya?"Lia menundukkan kepalanya

Tangan Juna bergerak saat itu juga Lia mendongkak "untuk apa Lia minta maaf?memang kenapa jika Lia hanya kasihan pada Juna,Juna tak berhak marah untuk itu"

"Udah ngasihani kamu"

"Juna memang pantas di kasihani.tidak apa"

Lia memeluk juna,Dia merasa bersalah dia tak seharusnya berpikir dan berbicara begitu "Maaf Jun".

Juna merasakan kehangatan pelukan wanita itu,Juna tak membalas pelukannya hanya diam dengan jantung bergedup saja, bibirnya seperti kelu untuk membalas ucapan maaf Lia

Masih di memeluk Juna,Lia dengan tampang membujuknya berbisik sesuatu di telinga pria polos itu "Jun besok main ya".




Untukmu,Junkyu 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙧𝙩𝙖𝙨 [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang