Oni : Aishiteru!

204 20 3
                                    

Oni : aishiteru!
'Mari gigit jari bersama berry'


Di capter ini berry mau gigit jari dulu, baper-baper dulu nanti baru sedihnya.
Yaudah, jangan lupa vote nya!! Aku mencintai kalian readers ku! Tapi aku masih mencintai tokito-san juga! Juga semua husbu ku!

Readers : jadi intinya cinta sama siapa sih?!!

Em, sama husbu dan waifuku! Tapi readers juga kok!

Readers : udah lanjut.

Ha-ha'i!! Jaa, minnaa. Kita lanjut aja. Jangan lupa vote para readers!!


Sesuai janji nya kepada tokito, malam ini ia menghampiri muichiro yg tertidur.

"Jaa, muichiro-san, aku datang." Ucapnya.

Muichiro terbangun, dia melihat nakaro yg tersenyum kepadanya."ka-kau..."

Nakaro tersenyum lebih lebar."ha'i! Watashi wa nakaro-san, yoroshiku! Muichiro-san."

Muichiro terlihat masih berusaha untuk Mengingat. Dan seketika nakaro menampilkan wajah sedihnya "kau melupakanku? Muichiro-san..
" Ucapnya lesu.

Muichiro menggeleng, dia kematian mengusap surai nakaro yg tingginya melebihi muichiro."ti-tidak, hanya saja gugup.." Katanya.

Seketika nakaro tersenyum cerah."ara-ara, mui-chan, boleh aku panggil seperti itu?" Tanya nakaro.

Semburat merah tipis muncul di pipi muichiro."bo-boleh.."jawabnya.

Nakaro berbinar."baiklah mui-chan, mau ikut denganku?"

Mui menatap bingung, namun ia sudah di tarik oleh nakaro dan kini ia tak tau dirinya berada di mana.

Di sebuah danau, dengan pohon sakura yg berada di tengah danau."sebaiknya naik perahu, ayo mui-chan" Dia menarik mui dan mereka berdua duduk di perahu itu.

Nakaro menyentuh danau, dan sebuah cahaya muncul. Dan tiba-tiba saja banyak lampion terbang, serta cahaya-cahaya yg menerangkan.

Banyak angsa-angsa berenang, dan sebuah angsa hitam dan putih yg bersatu. Angsa itu terlihat seperti love.

Muichiro terpesona, namun ia lebih terpesona kepada senyum nakaro yg begitu manis.

Nakaro menoleh kepada mui."mui, aku akan menunjukan sesuatu, kau duduk di sini ya" Ujarnya, mereka berada di dekat pohon sakura.

Nakaro kemudian turun dari perahu, ia berjalan di danau. Bukan di air, ia berjalan seperti di atas air.

"Tarian danau angsa.."

Ia menarikan tarian itu. Entah kenapa ia merasa bebas, kakinya bergerak lincah. Tubuhnya sangat lentur. Ia tak berhenti tersenyum, dan matanya begitu Terlihat indah.

Cahaya bulan menyorotinya, membuat muichiro terpesona. Ia tak dapat mengalihkan pandangan dari sosok nakaro yg menari.

Nakaro kemudian berhenti, dan sebuah biola muncul.

"Lagu ini ku persembahkan untukmu, mui-chan"

Ia kemudian memainkan biola itu, membuat muichiro kembali penasaran apa itu biola. Biola itu ia ciptakan sendiri, atau nakaro buat sendiri.

OniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang