Oni : introgasi.
'Penjelasan'
•
•
⛷
Jangan lupa vote ingat.
•
•
Gadis itu menggunakan sebuah jubah hitam, mengamati Seseorang dadi kejauhan. Netra hitamnya menelisik sekitar orang itu.
"Oh astaga, sepertinya karena ini pedang mui-chan patah" Gunamnya. Gadis itu adalah nakaro, nakaro itsu yg tengah membututi sang pilar kabut, tokiti muichiro.
Sang pilar kabut yg merasa di ikuti menoleh, namun ia tak melihat siapa-siapa.
Sedangkan sang pelaku yg membututi kini berada di belakang pohon tengah bersembunyi dan menghela nafas lega."huhh, untung saja.."
Ia melihat muichiro, sih pilar kabut yg berjalan pergi."aduh dedeq mui, pokoknya aku mesti ikut ke desa penempa lewat tanjiro!" Batinnya.
Dia kemudian memutuskan untuk pergi ke-kediaman Kupu-kupu.
Sepertinya arc.desa penempa menjadi lebij cepat, karena tanjiro tidak mengalami cedera yg seperti ada di manga, melainkan malah dirinya yg harus koma satu bulan satu minggu.
Dan tanjiro hanya tidur selama 2 minggu, ia sempat bertanya kepada aoi.
Ahh, sepertinya ia mesti di hukum karena telah mengubah alur cerita lebih jauh, ahaha.
Nakaro sampai di kediaman Kupu-kupu, ia kemudian berjalan masuk dan mencari ruangan tanjiro.
Dia menggeser pintu ketika melihat ruangan tanjiro dan teman-temannya, ia kemudian masuk lalu berjalan ke arah tanjiro yg tengah terbaring."ara-ara, tanjiro-san..konbawaa"sapanya.
"Ah nakaro-san, konbawa" Balas pemuda beranting hanafuda itu.
Nakaro tersenyum, kemudian melihat zenitsu dan inosuke."kalian tidak tidur?" Tanyanya.
"Ah, ano, aku sedang memikirkan haganezuka yg tak mengirimkan pedang"jawab tanjiro.
Nakaro berpura-pura terkejut." Ah, lalu kenapa kau tidak ke desa penempa untuk menemui Haganezuka-san, bukankah kau bisa meminta lasung?" Usulnya.
Tanjiro mengangguk."iya, aku dan nezuko memang akan kesana besok hari"
Nakaro kemudian menyerahkan sebuah bulu."jangan lupa bawa buluku ya, aku akan menaruhnya dan menjadikan sebuah kalung. Jika ada bahaya lasung panggil aku paham!"ucapnya.
Ia kemudian memaikannya kepada tanjiro."yokatta ne, kau harus hati-hati" Dan karna sebuah kebetulan, tinggi nakaro yg 3 inci dari tanjiro, dia terlihat seperti seorang kakak yg mengkhawatirkan adiknya.
Tanjiro mengangguk senang."arigatoo, nakaro-san"
Nakaro tersenyum lembut, gadis itu mengusap puncuk kepala pemuda beranting hanafuda itu."panggil aku itsu-ni saja, anggap aku kakakmu tanjiro-san" Ujarnya.
"Ha'i, itsu-ni"
Esok harinya, tanjiro berangkat menuju desa penempa. Mata dan hidungnya di tutup. Alasannya? Entah lah, malas menjelaskan.
Catatan : silakan kalian baca di manganya capter 101 atau 102.
Seperti kata nakaro, ia memakai kalung angsa nakaro.
Sesampainya dia di desa penempa, ia berterimakasih kepada kakushi yg mengantarnya.
Disisi nakaro. Ia kini tengah duduk di depan oyakata-sama.
"Jadi, bisa tolong ceritakan lebih jelas?"
Disana ada beberapa pilar. Yaitu pilar api,rengoku Kyojurou. pilar serangga, shinobu kochou. pilar ular, iguro obanai. lalu pilar batu, himejima gyomei. Pilar air, timioka giyu. Pilar suara, uzui tangen. Pilar angin, shinazawa sanemi.
Dan 2 Pilar yg tak hadir, pilar kabut, tokito muichiro, dan pilar cinta, kanroji mitsuri.
Kini mereka Menatap gadis oni itu dengan tajam. Nakaro yg di tatap seperti itu hanya dapat tersenyum kikuk."he-hei, b-boleh tidak tatap aku biasa saja?" Ucapanya dengan suara pelan.
sanemi mendecih."oi oni! Cepat jelaskan!!"bentaknya.
Nakaro menghela nafas. Ia menatap mereka serius."namaku nakaro itsu, aku memiliki 3 wujud. Dan aku adalah oni."
"3 wujud?" Shinobu menatap bingung.
"Ya, 3 wujud. Ini adalah wujud asliku, gadis berumur 16. Walau sebenarnya udah berpuluh-puluh tahun. Dan kedua, gadis berumur 7 tahun, dan 3, anak laki-laki berumur 9 tahun."
Dia kemudian membuka sebuah gambar."aku seperti muzan, tak dapat di bunuh semudah itu. Apalagi mengingat aku dapat berubah menjadi rubah dan angsa. Sebenarnya wujud itu untuk menekan laparku karena aku yg tak pernah memakan atau meminun darah manusia"
Dia kemudian menunjukan sebuah 3 gambar."jika muzan dapat berubah menjadi 3 wujud seperti ini, yaitu anak kecil dari keluarga kaya, lalu seorang wanita, lalu juga pria. Yg sama adalah mata, jika diriku, tak ada kesamaan kecuali wujud kedua dan ketiga yg sama-sama rubah" Jelasnya.
"Bagaimana kau tau tentang muzan?" Tanya rengoku yg di angguki pilar lain.
"Aku memang tak mencari tau, tapi ketika aku menggali ingatan tanjiro yg terkena darahku, maka aku dapat melihatnya. Apalagi uppermoon 3 yg tak sengaja terkena darahku juga, tentu mudah untuku menggali lewat jauh" Jawabnya.
Yg mendengar penjelasan itu terkejut."Seberapa kuat dirimu?" Tanya uzui.
Nakaro terlihat berpikir dahulu."mungkin sekuat uppermoon satu yg dapat menggunakan pernafasan juga sama sepertiku."jawabnya setelah berpikir.
"Bagaimana kau tau uppermoon satu dapat menggunakan pernafasan."seketika nakaro mengumpat dalam hati.
" Kusso!! Kenapa kau men-spoiler sialan!!" Batinnya.
Ia tersenyum."rahasia"
Ubayashiki kagaya tersenyum, ah ralat, dia selalu tersenyum sampai membuat nakaro lelah melihatnya."aduh senyum mulu, itu gk pegal kah? Kalau aku sih udah pasti pipi pegal 1 hari satu malam"batinnya meringis.
"Bisa kau tolong jelaskan, tentang teknik darah iblismu?" Pinta oyakata-sama.
Nakaro mengangguk."baik oyakata-sama. Aku adalah iblis murni, sejak lahir di dunia ini aku telah menjadi iblis tanpa darah muzan. Sebenarnya aku sedikit bingung. Tubuhku tidak seperti oni tapi dapat terbakar disinar matahari dan memiliki nafsu akan darah manusia.
Tapi aku juga dapat bertahan tanpa darah dan kekuatan tetap stabil meski tak memakan manusia. Untuk teknik darahku, ada teknik untukku bertahan."
Ia menjelaskan sampai mulutnya terasa lelah, ia menjelaskan semua kekuatan dan pernafasannya.
"Oh lalu tentang bulu angsa itu? Belum kau jelaskan."
Nakaro kemudian mengeluar bulu angsanya."ini adalah alat untukku berteleportasi. Jadi persidangan tanjiro, tanjiro memiliki bulu ku, dia memanggilku. Aku bisa datang secepat kilat karena berteleportasi ke posisi bulu ini dan muncul di samping tanjiro." Jawabnya.
Sanemi yg teringat saat ia terbang karena anggin menatap kesal."lalu angin waktu itu apa?!!"
Nakaro yg teringat menahan tawanya."fufttt, jika aku berteleportasi memang akan ada angin di sekitar tempat wujuanku dan waktu itu anginnya sepertinya terlalu kuat dan kau lemah sehingga angin itu dapat menebangkanmu, aha." Dia kembali menahan tawanya.
Shinobu tersenyum."ara-ara, ternyata angin seperti itu dapat menerbangkan shinazawa-san"
"Sungguh angin yg elok" Sahut pilar suara.
Sanemi yg kesal pun menatap nakaro tajam.
"Cih..awas ka—"
Tbc...
Votenya kakak-kakak.
Part berikutnya arc.desa penempa, di tunggu yaakkkk..Sampai jumpaa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oni
Fanfictionaku menjadi oni, apa ini tanda baik atau buruk untuk kehidupan kali ini? ---------------- "mui, boleh bertanya?" "apa itu, oni di matamu?" ----------------- "karna aku oni maka aku harus mati" senyuman tulusnya, tatapan lembutnya. dan dengan mudah...