Oni : tokito

240 26 2
                                    

Oni : tokito
'Jatuh cinta sama dedeq mui! Aishiteru, mui-chan!'


Vote nya dedeq


Perasaan ini tumbuh tiba-tiba. Melihatmu di bawah cahaya bulan, tanpa sadar diriku telah terjatuh..terjatuh dalam pesonamu yg begitu dalam.


Kau jahat karna membuatku jatuh, jatuh ke dalam Pilihan sulit ini. Aku tak inggin menjauh, tapi aku juga tak bisa berada disisimu mengingat kita berbeda.

Maafkan aku. Aishiteru yo mui-chan.

Itsu kini berjalan dengan jubah bersama pilar kabut. Dia menghela nafas, pilar kabut itu bahkan tak mengeluarkan suara sedikit pun.

Kini mereka sampai di kediaman pilar kabut, muichiro lasung masuk di ikuti itsu.

Muichiro menunjuk arah dapur, dan yg mampu itsu lakukan hanyalah menghela nafas."kau inggin aku memasakan makanan?" Dan mui mengangguk.

Itsu menghela nafas."baiklah tokito-san." Dia kemudian berjalan ke dapur untuk memasak.

Untung saja dia lumayan pintar memasak.

Singkatnya itsu selesai memasak, ia menaruh masakan itu di meja dan memanggil muichiro.

Muichiro datang, dan masih dengan wajah datarnya yg menyebalkan."astaga, untung husbu kalau bukan! Ish aku bunuh aja kalau bukan husbu! Menyebalkan!!"umpatnya dalam hati.

"Nah silakan mencoba tokito-san." Ucapnya.

"Ittadakimasu" Ucap nya dan muichiro, lalu mereka pun memakan masakan itsu.

Mui terdiam, i kemudian menatap itsu datar. Itsu yg di tatap kemudian menatap balik, ia memiringkan kepala menatap polos."kenapa?" Tanyanya.

Muichiro menggeleng."ini enak" Ujarnya dengan suara yg kecil, untungnya itsu memiliki pendengaran yg tajam, jadi ia mendengarnya.

Itsu tersenyum kecil, ia menggoyangkan ekornya senang."kau, kenapa ekor mu lembut?" Tanya tokito, ia menyentuh ekornya membuat itsu seketika memerah.

"A-ano,To-tokito-san. To-tolong jangan menyentuh ekorku" Cicitnya.

Muichiro tidak lagi menyentuh ekornya membuatnya menghela nafas lega."kenapa?" Tanya tokito.

"Ah, karena kelemahan kami mahluk berbulu adalah di ekor. Tapi meski ekor kami terpotong kami bukan berati akan mati, hanya saja rasa sakitnya sangat luar biasa." Jelasnya.

Lalu ia mengeluarkan kertas, kertas itu bergampar kucing. Ia menunjuk ekor kucingnya."kami seperti kucing. Jika di sentuh ekornya kami akan merasa geli, dan juga akan membuat kami kehilangan kendali. Dan bisa saja kami mencakar kalian jika dalam bentuk rubah."

Dia kemudian menunjuk diringa sendiri."namun jika dalam bentuk ini, bisa saja lebih berbahaya dari pada mencakar atau mengigit kalian" Lanjutnya.

Penjelasan berakhir, muichiro mengangguk mengerti. Kemudian dia menyentuh telinga itsu.

Itsu kembali memerah dan melepas tangan muichiro."jangan telinga juga!! Ini bagian paling sensitive!!" Kesalnya.

Muichiro memiringkan kepala, tatapannya masih datar."apa kau bisa berubah menjadi rubah?" Tanyanya.

Itsu mengangguk, lalu merubah dirinya menjadi rubah.

Muichiro terdiam sesaat, ia Kemudia mengusap itsu yg dalam wujud rubah.

OniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang