Oni : akhir

260 15 2
                                    

Oni : akhir.
'Cerita yg belum usai.'


Gadis itu membuka matanya, dan pemandangan yang ia lihat adalah muichiro yang menusuk kakushibo dan akan mati, dan shinobu juga yang menusuk disebelah kanannya.

Mereka, akan mati.

"Kalian?! Jangan! Cepat lepaskan nichirin kalian!!" Pekiknya.

Ia tak sangka, cerita tetap berjalan sama.

Ia tak bisa bergerak, kakinya di ikat, pantas saja. Tungggu, kenapa kakinya di ikat?

Kakushibo memang kalah, tapi, 2 pilar gugur.

"Kwakk ..... Kwak .... Uppermoon satu berhasil di kalahkan kwakk ........ Tokiro muichiro dan kochou shinobu gugur melawan uppermoon kwakk ... Kwakk .... "

Ia diam. "Berati sia-sia bukan aku mengubahnya?"

Ia memutuskan tali-tali itu dengan kuku tajamnya. Ia bangkit berdiri dan berjalan ke arah muichiro dan shinobu.

"Aku gagal"

Ia menatap dengan mata berkaca-kaca, tiba-tiba ia memuntahkan darah sekali lagi.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya sanemi.

"Aku baik-baik saja, aku harus cepat ke naori!" Jawabnya.

Ia langsung berdiri dan belari pergi."aku merasakan firasat buruk, aku takut naori akan gugur juga .... "

"Kwakk .... Kwakkk ..... Hashira api gugur di tangan uppermoon 3 kwakk .... Uppermoon 3 berhasil dikalahkan kwakk .... " seketika ia berhenti belari.

Telinganya berdengung."kenapa? Aku gagal? Aku gagal ya. Shinobu, mui, rengoku, pada akhirnya mereka tetap mati. Aku sepertinya salah menaruh rengoku di sana ya .... Ini salahku"

"OI ONNA!!! JANGAN BERHENTI! BUKAN SAATNYA UNTUK BERSEDIH. SETIDAKNYA MEREKA TIDAK MATI SIA-SIA!!" teriak sanemi.

Nakaro mengangguk, ia belari kembali. Tak ada senyuman lagi di wajahnya, hanya air mata darah yang mulai keluar.

"Aku menangis darah? Sial? Kenapa dengan air mataku? Ini tak mau berhanti."

Saat ia sampai, matanya terbelalak menatap pemandangan mengerikan didepannya."na-naori?"suaranya bergetar.

Ia inggin menghampiri gadis yang tubuhnya sudah banyak luka dan darah dimana-mana itu. Namun tangannya di tahan oleh tomioka.

"LEPAS!! NAROII!!"

Pemandangan selanjutnya membuatnya semakin hancur, jantung naori tertusuk oleh muzan yang telah bangkit.

Bunyi gagak kasugai tak dapat ia dengar, hanya suara berdengung saja.

Ia melepas pegangan tangan tomioka dan belari ke arah naori.

"Hahh? Aku gagal ya? Gagal? Sungguh, benar-benar lemah."

Tangannya memegang tangan naori yang dingin, ia tak sadar, ada tentakel muzan yang akan menusuk jantungnya.

OniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang