*21*
Pagi berikutnya Jongin bangun dengan keadaan tubuh luar biasa pegal. Dia menatap dirinya yang sudah terbalut piyama, bahkan sprei juga selimut di kasurnya sudah diganti. Jongin melirik suaminya yang masih dalam keadaan tidur.
"Apa Sehun memandikanku dan mengganti sprei juga selimutnya?" gumam Jongin, karena kemungkinannya memang hanya itu, Jongin pun memilih tidak peduli lalu turun dari ranjang menuju kamar mandi. Dia mencuci muka sekaligus menggosok giginya. Selesai dengan dua kegiatan itu dia keluar dan membuka tirai sekaligus pintu kaca geser yang menuju ke arah balkon. Dia tidak lupa menurunkan suhu kamarnya karena angin yang masuk membuat udara menjadi lebih dingin.
Terdengar erangan pelan dari arah ranjang, sepertinya yang dilakukan Jongin cukup mengganggu tidur Sehun, tapi Jongin tidak mempedulikan itu, dia memang ingin suaminya bangun, banyak pekerjaan rumah yang harus mereka lakukan, mengingat Jaemin mengungsi ke tempat Jeno. Jongin harap saat Jaemin pulang dia tidak membawa keponakan dalam perutnya.
"Bangun hubby~" bisik Jongin, Sehun melenguh pelan sebelum membuka matanya dan melihat senyum manis pasangan hidupnya.
"Pagi Jongie~" Jongin terkekeh, dia menepuk dada Sehun yang terbalut selimut.
"Ayo cepat bangun, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, kita kekurangan tenaga kerja karena Jaemin masih ada di kediaman Jeno." Sehun bangun dari tidurnya, dia duduk sebentar, Jongin menata rambut Sehun yang berantakan.
"Cuci muka dan gosok gigi sana, lalu turun ke bawah, ne?" Sehun mengangguk, Jongin bangun dan pergi keluar kamar. Sehun pun segera pergi ke kamar mandi, untuk melakukan apa yang pasangannya titahkan padanya.
Jongin dibawah mulai membuka semua pintu, mulai dari pintu depan, pintu dapur, dan pintu geser yang mengarah ke taman belakang. Setelahnya dia menyapu rumah, namun kegiatan itu diambil alih oleh Sehun. Sehun memberikan ciuman selamat paginya dan Jongin hanya menerimanya.
"Aku yang akan menyapunya, pergilah memasak saja, ne?" Jongin mengangguk menurut.
"Ah, pakaian kotornya-" saat Jongin hendak pergi, Sehun kembali menahannya.
"Pergi memasak saja sayang, setelah aku selesai menyapu akan aku cucikan pakaian kotornya." Jongin merengut lalu mengangguk saja, dia pun segera pergi ke dapur.
Sehun tersenyum kecil, dia meletakkan sapu dan mengambil pakaian kotor dari kamar mereka yang ada di lantai dua, membawanya turun dan mencucinya di ruang laundry. Sembari menunggu cucian selesai, Sehun pergi melanjutkan kegiatan menyapunya.
***
Sehun tidak pernah percaya jika waktu memang berjalan dengan sangat cepat tanpa ia sendiri sadari. Sehun menatap Jongin yang menyandarkan tubuh padanya. Saat ini keduanya sedang asyik menonton tv.
"Aku jadi mencemaskan Jaemin" ujar Jongin tiba-tiba.
"Waeyo? Dia kan bersama Jeno, dia akan baik-baik saja." ujar Sehun, dia percaya Jeno bisa menjaga adiknya dengan sangat baik. Jeno saja memperlakukan Jaemin layaknya seorang ratu.
"Yahh~ tetap saja" Sehun terkekeh, kecemasan Jongin sudah seperti seorang ibu pada anak gadisnya.
"Kenapa tidak menghubunginya?" tanya Sehun, Jongin pun segera meraih ponselnya, dia pun mencari nomor Jaemin lalu menghubunginya, tidak lupa ia loudspeaker agar Sehun bisa mendengarnya juga.
" Halo?"
"Halo, Baby Na!"
"Jongin hyuuuuunggggg~" Jongin dan Sehun yang mendengar suara lucu Jaemin terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
[HUNKAI-NOMIN] HAPPINESS
FanfictionKebahagiaan yang diharapkan oleh kakak beradik Oh, Oh Sehun dan Oh Jaemin. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️DON'T LIKE DON'T READ‼️ HUNKAI-NOMIN Start : 18/03/2021 End. : -