*6*
Jaemin menatap kesal hyungnya, sejak semalam Sehun hyungnya tidak berhenti menggodanya mengenai kedekatannya dengan Jeno. Dia kan sudah bilang kalau dia berbuat baik pada Jeno karena pemuda Lee itu sudah menemaninya dan menunjukkan jalan pulang yang benar padanya. Tapi hyungnya tidak mau dengar dan malah terus menggodanya, berakhir dengan Jaemin menggoda hyungnya kenapa Jongin bisa ada di rumah, yang membuat Sehun diam lalu mendengus sebal.
Hari ini Jaemin berencana tidak pergi kemanapun, lagian hyungnya juga masih sakit, belum sembuh benar, jadi ya dia memilih untuk di rumah merawat hyungnya meski hyungnya menyebalkan.
Jaemin bangun awal hanya untuk hari ini saja, sisanya dia akan bangun siang. Hari ini dia memasak sarapan untuk sang hyung.
Sehun sendiri turun dan segera duduk di kursi ruang makan, Jaemin segera menghindangkan masakannya.
"Sepertinya lezat." gumam Sehun saat melihat masakan adiknya.
"Makan segera dan minum obatmu hyung, aku tidak mau kau jatuh sakit lagi seperti ini." ujar Jaemin, Sehun mengangguk.
Mereka berdua sarapan bersama, dan Jaemin selesai sarapan membereskan semua perkakas dan alat makan yang mereka berdua gunakan. Sehun sendiri kembali ke kamar untuk mengambil obatnya dan meminumnya.
Jaemin yang baru selesai mencuci tadi memilih duduk di depan tv, hingga dia mendengar notif dari ponselnya. Jaemin melihat pesan dari Ten yang mengatakan mereka belum menemukan model yang cocok untuk pakaiannya, jadi pemotretan ditunda sampai minggu depan, Jaemin hanya bisa menghela nafas saja mendengarnya.
***
Jongin terdiam dengan pandangan kosong, kemarin ayahnya ternyata tahu dia pulang terlambat darimana, karena selama ini ternyata ayahnya meminta seseorang untuk mengikutinya kemanapun. Baekhyun tidak bisa membantunya lagi karena mau bagaimanapun mereka beralasan, ayahnya tetap akan tahu kebenarannya.
Sejak semalam Jongin terkurung di kamar, ayahnya sudah tidak mengizinkannya keluar lagi sampai hari pertunangannya tiba.
Jangan berharap pada ibunya, ibunya juga sama saja seperti ayahnya, memintanya untuk bertunangan dengan Jaeyoung, sedangkan kakaknya tidak bisa membantunya karena Suho hyungnya tidak bisa membantah perintah sang ayah. Jongin benar-benar tidak bisa mengharapkan keluarganya sendiri.
Saat ini dia hanya bisa menatap kosong ke arah jendela luar, makanan yang dikirim pelayan semalam tidak ia sentuh sama sekali. Jongin hanya bisa berharap, berharap Sehun mau datang dan membawanya pergi dari sini.
Jongin benar-benar diisolasi dari dunia luar, semua peralatan elektroniknya di sita oleh ayahnya. Komputernya, laptopnya juga ponselnya. Itu semua dilakukan ayahnya agar dia tidak bisa menghubungi siapapun.
Sejak semalam ia tidak tidur, posisinya bahkan tidak berubah, duduk di lantai dan menatap ke arah luar melalui jendela yang sengaja ia buka tirainya.
TOK TOK TOK
CKLEK
"Tuan, ini sarapan Anda" ujar seorang pelayan, Jongin hanya melihatnya sekilas lalu kembali menatap jendela luar.
"Taruh saja di sana." ujarnya. Pelayan tadi terkejut saat melihat makan malam yang dia sediakan untuk Tuan Mudanya masih utuh.
"T-Tuan, Anda tidak makan semalam?" Jongin tidak menjawab. Pelayan tadi segera membawa makan malam Jongin kemarin keluar, tak lupa ia menutup pintu dan menguncinya kembali. Perintah dari Tuan Besar.
Jongin menyandarkan kepalanya pada kasur, dia benar-benar tidak betah satu atap dengan kedua orang tuanya, seharusnya dulu ia ikut Suho pergi dari rumah, dan tinggal di tempatnya sendiri, tapi dulu Jongin masih berpikir, siapa yang akan merawat kedua orang tuanya jika kedua anaknya meninggalkan rumah semua?

KAMU SEDANG MEMBACA
[HUNKAI-NOMIN] HAPPINESS
FanfictionKebahagiaan yang diharapkan oleh kakak beradik Oh, Oh Sehun dan Oh Jaemin. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️DON'T LIKE DON'T READ‼️ HUNKAI-NOMIN Start : 18/03/2021 End. : -