🌷Happy Ending(?)

561 70 179
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Satu tahun telat berlalu dengan sangat cepat tanpa kehadiran Taeyong di samping Seulgi. Gadis itu mulai bangkit dari keterpurukan setelah ditinggal pemudanya.

Hari demi hari dia lalui selama setahun, berusaha sekuat tenaga untuk menguatkan hati dan pikirannya. Berusaha percaya bahwa pemuda yang dia cintai sudah pergi untuk selamanya.

Taeyong meninggalkan banyak kenangan untukknya, Seulgi selalu mendatangin setiap tempat dimana dia selalu menghabiskan waktu bersama Taeyong. Mulai dari pantai, studio dance, taman bunga, ranca upas dan beberapa tempat di kampusnya yang menyimpan kenangan bersama Taeyong.

Tahun ini dia juga tidak ikut dalam lomba yang setiap tahunnya diadakan. Bagi Seulgi, tahun kemarin adalah tahun terakhirnya bersama dengan Taeyong. Dia tidak ingin dipasangkan dengan pemuda mana pun setelah itu, meski banyak yang mendukung dia untuk tetap ikut namun, tekatnya sudah bulat.

Hari ini tepat 1 Juli, hari ulang tahun Taeyong. Seulgi sudah rapi sejak tadi, dia nih sudah menyiapkan sebuket bunga mawar merah kesukaan Taeyong. Gadis itu akan mengunjungi pemudanya bersama dengan keempat temannya yang lain.

Seulgi turun ketika sang Ayah memanggilnya karena, empat pemuda itu sudah ada di sana. Gaun yang dulu dia beli untuk menghadiri pertunangan Taeyong pun dia pakai lengkap dengan kalung mawar yang selama setahun ini sudah menemaninya kemanapun dia pergi.

Empat pemuda itu tersenyum ke arahnya, mereka takjub melihat gadis itu setiap hari semakin cantik.

"Sahabat gue cantik parah," ujar Yuta. Gadis itu hanya tersenyum mendengar ucapan sahabat kecilnya. Setelah pamit dengan Yesung dan Yuri, mereka berlimapun pergi ke rumah Taeyong.

Layaknya seorang putri kerjaan yang dikawal oleh empat pengawal kerajaan. Itulah yang terlintas saat melihat Seulgi saat ini.

Dalam perjalanan mereka melewati taman bunga mawar yang dulunya menjadi tempat pertama Seulgi dan Taeyong bercerita. Senyum gadis itu menggembang tak kala melihat gezebo yang menjadi tempat mereka sering duduk sembari bercanda.

Setelah beberapa saat mereka akhirnya sampai di pemakaman tempat dimana Taeyong di makamkan.

Seulgi duduk di depan pusara itu sambil memegang nisan bertulisakan nama lengkap Taeyong, buket yang dia bawa pun sudah dia letakkan di sana.

"As'salamualaikum, Taeyong," ucap Seulgi sambil tersenyum.

"Selamat ulang tahun meskipun kamu udah nggak bisa ngerayain bareng aku dan yang lainnya. Aku bawa hadiah buket mawar merah kesukaan kamu, semoga kamu suka, ya..."

"Gimana di sana? Kamu udah nggak ngerasain sakit lagi, kan? Lihat aku udah nggak sedih, aku udah bahagia dan ngikhlasin kamu. Kamu jangan khawatir, ya mereka ngejagain aku kok..."

"Seulgi bener, Yong. Kita semua ngejagain dia sesuai dengan apa yang lo minta dan lo lihat sekarang gadis polos lo ini udah dewasa, dia udah tahu kalau di laut nggak ada tuh paus amazon kaya yang lo cerita waktu itu," timpal Kun.

Rose [Lee Taeyong] ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang