🌷Kampus

1.7K 187 108
                                    

Kenalin aku Arkana Taeyong Alvaro, pemuda kelahiran Bandung. Aku salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu Universitas Negeri Jakarta. Aku tipe orang yang cuek, dingin dan malas untuk berinteraksi dengan banyak orang. Aku tidak introvert hanya saja rasanya aneh jika aku harus berkenalan atau beradaptasi dengan dunia baruku.

Ini hari pertama di semester tiga. Kuharap segala hal berjalan dengan baik termaksud nilaiku. Aku bisa dibilang cukup pintar dengan nilai rata-rata A disemua mata kuliah yang aku ambil. Katanya aku adalah most wanted kampusku tapi, bagiku aku biasa saja. Salah satu hobiku adalah dance sejak kecil Ayah sudah mendaftarkanku diberbagi les menari modern. Tapi, aku tidak pernah menunjukkan hal itu di kampus. Hanya tidak ingin semua gadis semakin mengejarku.

Hari ini, aku akan ada kelas siang tapi, aku memutuskan untuk berangkat lebih dulu dari jam yang seharusnya. Alasannya simple, aku rindu makanan kantin, kurasa semua orang pasti juga akan seperti diriku, bukan?

Kelasku di mulai jam 10 nanti dan sekarang masih jam 9 pagi. Aku memutuskan untuk langsung menuju kantin menemui ibu-ibu kantin yang mungkin saja sudah merindukan wajah tampanku, hahahaha tidak aku hanya bercanda.

Karena, terlalu tergesa-gesa tanpa sengaja aku tertabrak dengan seorang gadis di persimpangan jalan menuju kantin. Dia tidak sendiri, ada dua orang pemuda di sampingnya satu pemuda yang cukup tinggi dan satu lagi biasa saja. Namun, beberapa saat kemudian dua pemuda itu meninggalkan kami aku tidak tahu apa maksudnya. Aku hanya menatap dingin gadis di hadapanku itu, sorot matanya jelas menunjukkan rasa bersalah karena, selain menabrakku di juga menumpahkan minuman di bajuku. Aku tidak mengubrisnya dan berlalu begitu saja, kuyakini saat ini dia pasti tengah heran melihatku pergi begitu saja.

Akupun sampai di kantin, seperti dugaanku di meja pojok dua orang pemuda sudah duduk sambil melambaikan tangan ke arahku ketika mereka sadar bahwa aku sudah ada di sana.

"Kenapa baju lo basah?" tanya Doyoung. Doyoung ini sahabat kecilku, aku selalu saja berdebat dengannya namun, kami akan sangat mengasihi satu sama lain dan biasanya yang kami perdebatkan hanya hal-hal kecil.

"Nggak sengaja di tabrak sama cewek."

"Widih, cakep nggak?"

"Biasa aja."

"Jangan tanya masalah cakep nggaknya sama seorang Arkana tau kenapa? PERCUMA," timpal Kun. Kun adalah seorang teman yang aku temui saat masa orientasi penerimaan mahasiwa baru. Sifatnya dengan Doyoung 180° berbanding terbalik. Kun pendiam dan cukup kalem di banding Doyoung. Tapi, sifat julid mereka sama. Sama-sama seperti ibu-ibu komplek.

"Jangan panggil aku Arkana, kakak. Namaku Taeyong," ujarku membantahnya.

"Gue bilangin Bapak lo, ya nggak mau di panggil Arkana," timpal Doyoung.

"Aduin sana. Nggak akan gue contekin tugas matematika lo berdua," ancamku. Mereka berdua terkejut dan aku hanya terkekeh melihatnya.

"Terus lo nggak minta ganti rugi?" tanya Kun.

"Nggak. Ngomong aja nggak."

"Bodoh banget subhanallah."

"Mana bisa Taeyong pintar kalau masalah cewek, brou," ujar Doyoung.

"Lo kok kompor mulu sih? Fix nggak gue contekin!"

"Lo kok kaya cewek banget sih? Ngambekan."

"Setan!" umpatku kesal dan mereka berdua tertawa puas.

"Eh, tunggu deh terus respon tuh cewek, gimana? Kejer nggak? Salting ngga? Atau jangan-jangan pingsan?" tanya Doyoung penasaran.

"Nah, ini yang menarik. Dia biasa aja nggak kaya cewek pada umumnya di kampus ini kalau papasan sama gue."

Rose [Lee Taeyong] ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang