🌷Pasangan Dance

514 104 90
                                    

Hari pengumuman untuk pasangan dance akhirnya tiba. Aku tidak tahu dengan siapa aku berpasangan tapi, kuharap dia laki-laki jadi aku tidak akan merasa canggung saat latihan nanti. Dan jika seorang gadis aku berharap bukan gadis yang ikut-ikutan mengejarku.

Karena, ini hari pengumaman terpaksa aku harus menunjukkan diriku sendiri dan bukan Kun yang harus menggantikan. Ini adalah hal yang paling aku benci alasannya simpel dan aku rasa kalian tahu apa itu.

Ruangan yang menjadi tempat pengumuman akhirnya ramai dipenuhi banyak peserta. Aku masuk menggunakan kacamata dan juga topi agar tidak terlihat dengan gadis-gadi di sana.

Pengumuman akhirnya di mulai semua sudah mendapatkan pasangannya kecuali, aku dan seorang gadis di tribun bawah yang tidak aku tahu siapa.

"Oke, jadi, karena tinggal satu pasangan mungkin nggak usah saya sebut dan yang merasa belum dapat pasangan bisa maju ke depan," perintah panitia acara. Aku bangkit begitupun gadis di bawah sana. Aku tidak bisa melihat jelas siapa dia karena, dia melakukan hal yang sama sepertiku.

"Tapi, kemana Seulgi? Bukannya dia ikut?" tanyaku dalam hati.

"Maap bisa kalian memperlihatkan wajah kalian? Ini peraturan lombanya," ujar panitia itu. Aku menghela nafas sepelan mungkin saat mendengar penuturan panitia itu.

Aku menatap gadis itu dari balik kacamata, saat aku melihat dia siap untuk membukanya aku menghitung dalam hati. Saat hitungan ketiga aku dan dia bahkan semua orang di sana terkejut.

"Taeyong?"

"Seulgi?"

"Wah kalian ternyata saling kenal, ya ini akan jadi hal yang bagus," ujar Panitia itu. Aku? Aku bahagia jauh lebih bahagia dari yang aku bayangkan kalian pasti tahu alasannya kan? Iya, itu karena Seulgi adalah pasanganku.

Bisa aku lihat tatapan sinis dari para gadis di sana. Bahkan tak banyak dari mereka yang meminta di tukar agar bisa berpasangan denganku namun, untung saja panitia tidak mengizinkan jika sampai mereka mengizinkan hal itu aku akan langsung mengundurkan diri.

"Oke sampai di sini. Kalian bisa mulai berlatih untuk lomba dua hari ke depan. Kalian bebas memilih lagu dan berlatih dimanapun. Apa ada yang ingin ditanyakan?"

"Kak, gimana sama dispensasi kami?" aku menoleh pada suara yang bertanya di sampingku.

"Ah, iya, ini surat dispensasi kalian."

Seulgi, gadis itu mengangguk setelahnya kami mendapatkan dispensasi kami masing-masing. Semua peserta bubar ada yang kembali ke kelas mereka, kantin, atau bahkan selasar kampus.

Aku melihat Seulgi enggan pergi, dengan cepat aku menahan lengannya dan membuatnya menatapku dengan nanar heran.

"Kita latihan besok," ujarku dingin.

"What? Gila lo? Gue banyak tugas."

"Tugasnya bawa."

"Tapi-"

"Nggak ada tapi-tapi! Gue mau menang di lomba ini."

"Oke-oke gue turutin mau lo. Jadi, kita latihan dimana?"

"Studio dance gue."

"Stuido lo? Lo anak dancer?"

"Bukan. Itu punya Ayah gue."

"Oh, terus jam berapa?"

"Jam 2 siang gue jemput dan nggak ada penolakan," ujarku lalu meninggalkannya. Aku yakin dia sedang heran sekarang.

Sepanjang perjalanan aku hanya diam sambil sesekali tersenyum entahlah aku tidak tahu kenapa aku begitu bahagia hanya karena, mengetahui Seulgi adalah pasanganku.

Rose [Lee Taeyong] ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang