Hari ini aku ditugaskan Ayah untuk menjemput seseorang di bandara. Aku tidak tahu siapa dia sebab Ayah tidak memberitahuku namun, katanya orang itu akan langsung mengenalku jika dia melihatku.
Aku tidak sendiri, aku mengajak Seulgi agar di dalam perjalanan tidak merasa sepi dan agar aku bisa menghabiskan waktu dengannya.
Kata Ayah pesawatnya akan sampai satu jam lagi namun, aku memilih jalan 2 jam dari waktu yang Ayah bilang karena, ada tempat yang ingin aku kunjungin bersama Seulgi.
Setelah siap akupun menghubungi Seulgi karena, sebentar lagi aku akan menjemputnya. Aku turun ke bawah dan kuambil kunci mobil yang tergantung di tempatnya. Setelah pamit pada Bunda akupun pergi.
Sebenarnya aku sedikit malas untuk menjemput orang tersebut tapi karena, Seulgi ikut aku jadi semakin bersemangat untuk pergi.
Aku melaju menuju rumah Seulgi, hanya dalam waktu 3 menit akupun sampai di depan rumah megah itu. Aku turun dan masuk ke dalam. Di sana sudah ada Bunda Yuri dan Seulgi.
"Seulgi, Bunda mau bicara sama Taeyong kamu bisa ke mobil sekarang?" tanya Bunda Yuri. Seulgi mengangguk sambil tersenyum sedangkan aku hanya memandangnya dengan tatapan penuh pertanyaan. Bunda Yuri menyuruhku untuk duduk sebentar.
"Ada apa, Bunda?" tanyaku.
"Bunda boleh minta satu permintaan? Ini mungkin akan berat dan Bunda rasa kamu pasti akan menolaknya."
"Katatakan, Bunda."
"Nikahi Natya dan hidup bahagia bersamanya," aku terdiam mendengar ucapan Bunda Yuri. Darimana dia tahu soal perjodohan itu?
"Tapi, Bunda aku sama sekali nggak suka sama dia."
"Taeyong, cinta itu datang seiring berjalannya waktu. Seulgi bukan gadis sempurna yang bisa kamu miliki, waktunya sama hanya tinggal 2 bulan dan kami belum mendapatkan pendonor untuknya."
"Nggak, Bunda! Seulgi bisa sembuh aku janji bakalan dapat pendonor untuknya."
"Taeyong, Bunda mohon. Habiskan waktumu dengan Natya karena, cepat atau lambat Seulgi akan mengetahui penyakitmu," lagi-lagi aku terdiam mendengar ucapan Bunda Yuri. Darimana dia tahu kalau aku sedang mengidap penyakit? Apa ini yang Ayah bilang waktu itu?
"Bunda tapi, aku nggak bisa. Aku nggak bisa cinta sama Natya dia terlalu jahat."
"Dia jahat karena kamu terlalu peduli dengan Seulgi jadi, Bunda mohon sekali saja kabulkan permintaan Bunda," aku melihatnya memohon dengan sangat. Jujur aku tidak bisa jika bukan Seulgi, aku tidak bisa menghabiskan sisa hidupku bersama dengan orang lain.
"Pergilah, Seulgi pasti menunggumu," aku kemudian bangkit dan mencium tangannya lalu keluar menyusul Seulgi. Sebisa mungkin aku merubah raut wajahku agar terlihat biasa saja. Setelah sampai di dalam mobil gadis itu hanya tersenyum melihatku dan akupun melaju meninggalkan komplek ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose [Lee Taeyong] ✔ [TERBIT]
Fanfic[PROSES REVISI] ❝Dia gadis sempurna yang kutemui di persimpangan jalan❞ Rank position #13 azaleaspublisher 150621 # 9 azaleaspublisher 160621 # 8 azaleaspublisher 190621 #6 azaleaspublisher 250621 #4 azaleaspublisher 260621 #3 azaleaspublisher 0207...