Bukan Rayadinata namanya kalau tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas. Kali ini, gadis itu sedang mengaduk kopi instan yang sudah ia seduh dengan air panas, menyiapkan amunisi untuk begadang. Ayahnya, Julianto Sudjatmiko atau lebih sering disapa Bapak, memperhatikan Rayadinata yang sejak tadi sore tidak keluar kamar karena sibuk menonton acara varietas idolanya.
"Belum tidur, nduk?"
"Masih mau ngerjain tugas, Pak. Mumpung besok nggak ada kelas juga jadi begadang nggak apa-apa."
"Padahal kalau dikerjain sore tadi, sekarang kamu bisa santai sambil nonton siapa itu, NCT atau apalah."
Kalau dipikir-pikir, omongan ayahnya ada benarnya juga. Tapi Rayadinata enggan untuk mengakui kesalahannya dan Julianto hanya tertawa sambil kembali memperhatikan pertandingan bola di televisi.
Jam digital di meja belajar Rayadinata sudah menunjukkan pukul 23:59 ketika ia memutuskan untuk rehat sejenak dari tugas-tugasnya yang mengerikan. Sambil menyesap kopinya yang sudah dingin, Rayadinata mengirim pesan singkat kepada Hendrasaka, mengingatkan mahasiswa yang memilih Sastra Indonesia sebagai program studinya itu untuk mendengarkan siaran DJ Heksa yang akan dimulai sekitar dua menit lagi.
Kalau nanti Hendrasaka tertarik, siapa tahu teman satu fakultasnya itu berminat untuk mengirimkan pengalaman mistis yang ia miliki ke posel Neo Radio. Pasalnya, selama hampir enam bulan lebih mereka berteman, Hendrasaka hampir tidak pernah menceritakan hal-hal di luar nalar yang pernah ia lihat atau alami. Padahal hampir teman satu angkatan mereka di Fakultas Sastra tahu soal 'kepekaan' Hendrasaka.
"Knock knock knock, sudah tidur? Atau masih ngerjain tugas kuliah yang nggak selesai-selesai? Kalau masih melek, gue temenin sambil bacain cerita horor, boleh 'kan?"
Tanpa sadar, Rayadinata tersenyum sendiri saat mendengar suara DJ Heksa dari radio. Meskipun belum pernah melihat rupanya, Rayadinata yakin betul kalau DJ Heksa merupakan orang yang menyenangkan dan mungkin sedikit jahil pada orang-orang di sekitarnya.
"Kali ini email yang beruntung dikirimkan oleh William! Kamu, yang lagi nugas atau begadang, udah siap dengerin cerita dari Will belum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Midnight
HorrorI thought everything was normal, until I realized how wrong I was. -Bathed in Fear, Bonus Project 1. © 2021 nebulascorpius