33. Pengaman

2.4K 318 32
                                    

Vote dulu ceritanya yuk!
---

"buat apa kamu beli kotak sebanyak ini?!" yuta lagi sibuk menata baju di lemarinya. dan saat aku melewatinya aku terkejut dengan isi lemari miliknya.

"buat malam minggu, hehe" yuta terkekeh tanpa dosa. aku menatap yuta dengan tatapan kesal.

"G" ucapku ketus. aku kembali ke kasur untuk rebahan sambil membaca novel.

"ayolah (name), ya, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ayolah (name), ya, ya..." tiba-tiba yuta sudah mendekatkan wajahnya padaku. aku menghela nafas kasar, tidak bisa menolak juga. karena tubuhku sudah memanas hanya karena sentuhan kecil itu.

"Y" gumamku dengan wajah memerah padam. yuta tersenyum senang lalu mulai mengecup bibirku dan mencecapnya.

"ahhh~"
---


2 jam kemudian.

"yuta-" panggilku dengan suara serak. yuta membalikkan tubuhnya dan beralih memelukku erat, dengan tubuh saling tak tertutupi.

aku menenggelamkan kepalaku pada dada bidang yuta. berusaha mencari kenyamanan disana, erangan kecil dan helaan nafas kasar keluar dari mulutku.

"mau anak gak?" tanyaku serius. yuta terdiam sejenak, tangannya mengusap rambutku lembut.

"hmnn, terserah kamu" gumam yuta pelan. tangan yuta turun dan mulai memeluk erat pinggangku, dan semakin memelukku erat.

"kok terserah aku?!" tanyaku tak terima.

"karena kamu mamanya, kamu punya peran lebih besar untuk merawatmya sayang" yuta mencium keningku sekilas.

"habisnya diomong-"

"tetangga? aku rasa kamu bukan tipe orang yang mempedulikan komentar orang lain?" yuta memejamkan matanya. tangannya mengusap pinggangku lembut.

"kalau ada anak aku ga bisa godain kamu sering-sering" aku melingkarkan lenganku di leher yuta dan berbalik memeluknya erat.

"aku tidur di atasmu ya?" aku menyeringai kecil. yuta terkekeh pelan

"dasar licik, sini" yuta merubah posisinya menjadi sedikit  terduduk dan bersandar pada tembok. aku bergerak dan naik ke atas tubuh yuta. menindih tubuhnya dengan tubuhku.

"aku anak baik-baik" gumamku pelan. lenganku masih setia melingkar di leher yuta dan kepalaku, ku letakkan pada dadanya. mendengarkan detak jantungnya yang teratur.

"anak baik-baik tidak suka menggoda orang lain. kita lanjutkan ronde selanjutnya ya?" bisik yuta pelan.















"R.I.P my...."


Tbc...
Ternyata yang ini draftnya masih banyak wkwk

Rabi! (Okkotsu Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang