3. Malam Pertama

5.1K 659 56
                                    

Vote dulu ceritanya yuk!
---





jangan terlalu berharap pada malam pertama. memangnya kalian pikir sebuah malam pertama akan diisi dengan suara desahan gitu? mungkin? tapi jangan berharap yuta berani memintaku melakukan hal itu. karena tanganku lebih cepat bergerak dari pada bibirnya.


setelah kejadian mabuk yang memalukan tadi. aku dan yuta hanya berdiam-diaman. jam menunjukkan angka 9, aku dan yuta baru saja selesai makan.

ya, sekedar makanan yang beli di minimarket sih. karena lemari pendingin dirumah belum diisi oleh makanan sama sekali. aku dan yuta pun makan sambil duduk di atas lantai dan menonton tv.

"yuta-senpai... aku lupa mengatakan sesuatu padamu" ucapku yang sudah selesai makan dengan cepat. sejak dulu aku belum pernah merasa dekat banget dengan yuta-senpai. aku rasa juga, yuta belum mengetahui sifat asliku. mungkin yuta hanya tau kalau sikapku menyebalkan dan mirip gojo-sensei, bedanya aku lebih galak.

"mengatakan apa?" tanya yuta yang sudah mengalihkan atensinya padaku. aku terdiam dan menerawang sejenak.

"yuta-senpai ga salah nikahin orang? maksudnya, maksudnya! kenapa aku. yuta-senpai kan tauu, a-aku hampir dibenci sama semua orang. beda sama senpai yang-" yuta segera membekap mulutku dengan tangannya.

"nama kamu (fullname) kan?" tanya yuta sambil tersenyum. aku mengangguk pelan sebagai jawaban.

"aku tidak mungkin salah, karena aku hanya menyukai (fullname). yang galak, keras kepala, dan tidak menyukai kekalahan." yuta menangkup kedua pipiku. lalu dia mengecup kening ku singkat, dan beralih ke pipiku, hal itu ia lakukan berulang-ulang hingga terakhir dia mengecup bibirku singkat.

seketika wajahku bersemu merah dan aku langsung mendorong yuta agar menjauh dariku. aku segera memalingkan wajahku ke arah berlawan dengan yuta.

"bakka! aku tidak suka dicium!!" aku mencibir kesal, dan terlihat tidak suka dengan perlakuan yuta. padahal aku sedang berusaha menahan suara debaran jantungku yang kian mengeras. yuta sudah terlanjur gemas melihat wajahku yang memerah.

*cup* *awmm*

yuta mengecup pipiku lagi, tapi kali ini dia ikut menggigitnya hingga menimbulkan bekas. aku meringis, merasa sakit sekaligus kesal

"aku jadi ingin melakukannya..." ucap yuta dengan suara berat.

*dughh*

"bakka!! huh!"




"tingkah agresifnya sangat tidak aman untuk jantung"

Tbc.

Rabi! (Okkotsu Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang