22. Marah

2.7K 400 6
                                    

Vote dulu ceritanya yuk!
---

pada akhirnya, hingga sampai rumahpun aku masih terus diam dan tidak mempedulikan yuta. begitupun yuta yang tidak tau harus berkata mulai dari mana.

"(name), (name) sayang apa yang terjadi?" tanya yuta lembut. aku masih setia membungkam mulutku, dan mengabaikan yuta.

"(name)... aku juga tidak mengerti jika kamu tidak bilang apa-apa.." yuta menghampiriku yang tengah sibuk menatap ponsel di genggamanku. yuta memelukku dari samping dan meletakkan kepalanya di bahuku.

"apa kamu juga sedang cemburu? sehingga kamu mengabaikanku?" tanya yuta menebak-nebak.







"yuta lepaskan!" aku meronta dari pelukan yuta. lagi-lagi dada yuta terasa sesak, yuta melepaskanku begitu saja. aku langsung bangkit berdiri dari atas kasur.

"yuta, memangnya apa alasanmu menikahiku?" tanyaku sambil memalingkan wajah dari yuta.

"karena aku mencintaimu (name)... karena apa lagi?"

"tapi kamu juga mencintai rika kan??! kamu juga mencintai dia tapi karena dia tidak ada maka-nya- hiks" ucapanku terputus, aku terduduk di atas lantai dan aku mulai menangis lagi.

"(name)... aku benar-benar menyayangimu, kenapa kamu mengira bahwa aku menikahimu hanya untuk melupakan rika?" yuta menghampiriku dan memeluk tubuhku dengan erat.

aku terus terisak, aku tak mampu berkata apa-apa lagi. yuta hanya terdiam, membiarkanku meluapkan emosi terlebih dahulu.

tapi tak ada sedikitpun ucapannya yang membuat perasaanku tenang.













Tbc.

Rabi! (Okkotsu Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang