(discontinue untuk sementara waktu)
Dalam bahasa jawa "Rabi" artinya "menikah".
Cover art by: U0oOuO on twitter
15/18+⚠️
.
.
.
gadis yang kelewatan malas saat dirumah, tapi urat malunya langsung terputus saat berada di luar rumah.
gadis tsundere yan...
"gojo-sensei menyarankanmu untuk berhenti bekerja menjadi dukun" ucap yuta dengan suara lirih. yuta pasti tau aku takkan mau berhenti bekerja.
"GAK-"
"iya-iya aku tau, tapi jika kamu terus bekerja kamu akan jadi incaran para petinggi.." gumam yuta menenangkan. aku berdecak kesal.
"iihh, tapikan aku sudah nyaman menjadi dukun.." ucapku dengan nada sedih.
"i'e i'e (name).. mungkin hanya rehat sebentar saja" timpal gojo.
"ya gak mau dongg :( gojo sensei kan biasanya bisa membela murid yang bermasalah" ucapku setengah kesal.
"haah.. ini sedang ku urus, hanya menghancurkan stigma masyarakat itu susah (name), apalagi harusnya klan aesu sudah habis tak bersisa" gojo menghela nafas kasar.
"tapi aku kan berguna! ish, ku hantam para petinggi itu yaa" dengan emosi aku hendak berjalan keluar penjara bawah tanah itu. tetapi yuta langsung menahan pergerakanku.
"jangan gegabah sayang.." guman yuta menenangkan.
"kalaupun kamu kembali menjadi dukun, bisa saja masih ada petinggi yang dendam padamu" ucap gojo.
"dih gak open minded" aku memutar bola mataku malas. sementara yuta tertawa canggung, yuta juga melingkarkan lengannya di leherku supaya tidak kabur.
"bisa-bisa mereka mau merenggut pekerjaankuu rrrrhhh" aku melampiaskan emosiku dengan menggigit jari yuta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"1 minggu saja, istirahatlah. tidak usah bekerja dan ke sekolah jujutsu lagi. oke (name)?" tanya gojo.
"hmn"
"oiya, kalau kalian mau honeymoon juga gapapa sih, tapi hari libur aja. nah sekian bye" lalu gojo pun membubarkan diri.
masih dengan wajahku yang tertekuk aku pulang lagi ke rumah ditemani yuta yang menyetir mobil. yuta meraih tanganku lalu mengecupnya singkat.
"ngapain sih?" yuta terkekeh pelan tapi tidak melepaskan genggamannya. genggaman dan tatapan yuta membuatku risih, karena jantungku mulai berdebar tak karuan.
"gak sekalian cium kaki yut?" ucapku kesal.
"hari ini ratuku cemberut terus sih" gumam yuta pelan. aku menatap yuta kesal, aku tidak suka digoda olehnya.
ya, pokoknya aku lebih suka menggodai cowok pemalu kaya yuta. ketimbang digodain cowo pemalu, yang sekali ngegombal buat serangan jantung.