HILANG INGATAN
Max, duduk di samping Nadia. Dia menggenggam tangan Nadia, tapi Nadia melepaskannya.
"Max, aku ingin pulang, jangan membawaku ke dalam masalah hidup mu. Ini baru awal, gadis itu pasti akan datang kepadaku lagi, dan membuat kekacauan lain."
"Jangan tarik aku kedalam masalah hidupmu." Tegas Nadia. Dia tidak ingin bertemu kembali dengan gadis tidak waras itu, gadis yang baru dia temui tapi berani berbuat kasar padanya.
"Kamu tidak perlu khawatir, Shella tidak akan berani menemuimu lagi, dan tentu saja aku tidak akan membiarkan dia menyentuh satu inci pun tubuh mu." Max mencoba menenangkan wanita itu. Dia bersikukuh menginginkan Nadia tetap bersama dirinya.
"Aku tetap ingin pergi dari sini. Jangan menahan ku terus untuk tetap berada di sini, Max." Elak Nadia.
"Kau tahu, aku tidak mengerti tentang dirimu. Saat pertama kali kita kenal, yang aku tahu kau adalah seorang penulis novel, yang tinggal di sebuah rumah kecil dan sederhana di pinggiran kota, tapi beberapa hari yang lalu saat aku sadar dari pingsan, aku berada di sebuah rumah mewah dan megah, dan kau mengatakan ini adalah kediaman mu. Kau sudah membohongi ku, dan aku tidak apa tujuan mu sebenarnya." Jelas Nadia.
Max mendengar perkataan Nadia, dia hanya diam tanpa berkata atau membantah.
Tanpa berkata apa-apa lagi, Nadia berdiri dan berjalan ke arah lemari nya, mengeluarkan semua barang-barang nya dan memasukkan kedalam koper.
"Apa-apaan ini Nadia? Aku tidak mengijinkan kamu untuk pergi dari sini." Max memasukkan kembali pakaian Nadia kedalam lemari, Nadia mengambilnya kembali, namun Max terus mengembalikannya lagi ke lemari. Nadia sangat marah, dia menghempaskan barang-barangnya di atas koper dengan kasar.
"Max, tolong hentikan kekonyolan mu ini. Kamu tiba-tiba menarik ku ke duniamu, aku diam. Aku mengabulkan keinginanmu dengan tetap tinggal di sini, aku lakukan. tapi bukan berarti karena aku mencintaimu, tapi aku hanya berusaha untuk balas budi terhadapmu karena sudah merawatku saat aku tidak sadarkan diri waktu itu. Aku tak sepantasnya tinggal di sini, bersama seorang pria lain, sedangkan aku adalah wanita bersuami. Jangan mencoreng nama baik dirimu sendiri, Max. Dengan mencintai wanita yang bersuami." Amarah Nadia memuncak.
Max menarik tangan Nadia, membuat wanita itu duduk di atas tempat tidur, dan dia berjongkok di hadapannya.
"Nadia, dengarkan aku, tentang kenapa aku menyembunyikan status ku itu karena ada alasannya." Ucap Max. Sedangkan Nadia tidak ingin mendengar apa yang dia katakan.
"Nadia, kenapa kau sangat keras kepala?" Tanya Max.
"Keras kepala? Aku keras kepala? Kau yang lebih keras kepala, kenapa kau tidak membiarkan ku pergi dari sini, aku mohon jangan memberikan aku masalah lagi dan lagi, Maxi." Nadia mendorong Max hingga pria itu terjatuh, setelah itu Nadia berdiri hendak pergi dari sana, namun Max segera menarik tangan nya, dan menjatuhkan nya di atas tempat tidur.
"Tidak, aku tidak akan mengijinkan mu pergi dari sini, aku tidak akan membiarkan mu pergi. Nadia, kenapa kau selalu membuat ku selalu tidak tenang, kenapa selalu saja ingin menghindar dan menjauhi ku, kau terus mengelak jika membenci ku, tapi kau tidak menyadari perasaan mu sendiri padaku." Max menindih Nadia yang kini terlentang di atas tempat tidurnya, tangan nya di genggam dengan erat, sehingga Nadia tidak bisa melawan.
"Perasaan apa yang kau maksud Max? Aku tidak memiliki perasaan apapun padamu, lepaskan aku, kau terus menyakitiku, Max." Nadia berusaha melepaskan genggaman tangan pria itu.
"Apa kau tidak ingat, dalam mimpi mu, kau mengatakan semua perasaan mu itu, kau mencintaiku, sangat mencintai ku, tapi kau terus menampik nya, apa kau fikir aku tidak mengetahui nya." Timpal Max.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak 2 cinta
Любовные романыMengandung adegan 21+ "Hmmm, tidak Max, jangan lakukan ini, aku, ah, aku sudah menikah, ini, ini tidak lah benar. Ah, Max, jangan, tolong hentikan, aku mohon." Nadia memberontak ketika pria yang lebih muda dari nya mencoba untuk melakukan hal terlar...