APA AKU SUDAH JATUH CINTA?
"Ya sudah aku pulang dulu ya. Nadia kamu mau aku antar pulang?" Tanya Max seraya berdiri.
"Tidak usah, aku pulang nanti saja, masih kangen dengan kak Rose." Jawab Nadia tersenyum ke arahnya.
"Baiklah kalau begitu! Kak Rose thank you ya bantuannya hari ini, dan untuk makanan nya sangat enak." Ucap Max tersenyum nakal, menggoda Nadia.
"Iya Max. Loe gak usah sungkan kalau mau minta tolong gue lagi. Lagian makannya bukan masakan gue." Ucap Rose dengan mengacungkan jempol tangannya dan terkekeh.
"Huh, Bantuan apa. Ngerjain orang?" Dengus Nadia. Max yang mendengarnya tersenyum geli.
Sebelum melangkah pergi dia menunduk ke arah Nadia lalu mencium lembut kepala Nadia.
"Eh." Ucap Nadia seraya mendongakkan kepalanya ke atas, lalu berdiri.
"Astaga pria ini, menyebalkan sekali."
Max semakin terkekeh mendengar gerutuan wanitanya itu, lalu melangkah pergi. Hari ini dia sangat senang, benar-benar tidak menyangka bisa merebut hati wanita yang dia inginkan.
Rose mendekati Nadia, menatap punggung pria itu hingga hilang di balik pintu salon.
"Hah, gue seneng lihat muka loe bahagia kaya gini." Ucap Rose seraya merangkul sahabatnya itu.
"Ah kak, jangan berlebihan. Aku biasa saja."
"Nad, gue pengen nanya ama loe. Pas gue pergi tadi loe ama Max..." Kata-katanya terhenti, ragu ingin menanyakan pada wanita itu, hal apa yang sudah terjadi saat dia pergi.
"Apa kak? Aku dengan dia tidak melakukan apapun. Kita hanya mengobrol biasa saja." Ucap Nadia cepat-cepat, raut wajahnya menjadi pucat, wanita itu tahu jika perkataan Rose mengarah ke mana.
"Hemm, oke, oke. Gue percaya sama loe." Rose tersenyum.
"Maksud kakak? Kau menuduh aku berbuat yang tidak-tidak dengan nya, Kakak tidak percaya dengan kata-kata ku?" Tanya Nadia dengan nada sedikit kesal.
"Eh, bukan seperti itu, aku percaya kok, percaya." Ucap Rose segera, seraya mengangkat kedua tangan nya ke atas.
Namun Nadia mengernyitkan dahinya, dia yakin temannya itu tahu apa yang terjadi antara dia dan pria yang baru saja pergi. Apalagi dia sengaja mengunci pintu dari luar dan membiarkan dia berduaan dengan pria itu di dalam salon. Nadia tetap diam mencoba untuk tidak gugup.
"Nad, gue bukan anak kecil lagi yang bisa loe bohongin, wajah kalian berdua terlihat jelas sudah terjadi sesuatu." Batin Rose.
"Kenapa Kak Rose bertanya seperti itu? Apa terlihat jelas di mukaku? Aku yakin dia gak percaya, jangan-jangan Max meninggalkan kiss mark di leher ku? Atau jangan-jangan_" Batin Nadia seraya mengerjap-ngerjapkan matanya dan mengusap lehernya pelan.
"Oh ya Nad! Loe yakin mau bekerja?" Tanya Rose mengalihkan pembicaraan.
"Kak Rose, sebaiknya kakak saja yang bantu aku carikan pekerjaan ya."
"Kamu ini! Aku tanya apa, kamu jawabnya apa?" Dengus Rose.
"Ayolah kak, masalah aku ingin bekerja lagi kan sudah di bahas apa alasannya."
"Max akan membantu juga mencarikan kerja untuk mu. Aku yakin dia banyak koneksinya dan akan mudah mendapatkan pekerjaan untuk di rekomendasikan padamu, Nadia." Terang Rose.
"Iya, tapi aku tidak ingin merepotkan dia." Ucap Nadia lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.
"Nad! Max mencintaimu kan?" Tanya Rose tiba-tiba.
![](https://img.wattpad.com/cover/273265710-288-k442654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak 2 cinta
RomansaMengandung adegan 21+ "Hmmm, tidak Max, jangan lakukan ini, aku, ah, aku sudah menikah, ini, ini tidak lah benar. Ah, Max, jangan, tolong hentikan, aku mohon." Nadia memberontak ketika pria yang lebih muda dari nya mencoba untuk melakukan hal terlar...