HATINYA MULAI LULUH
"Nad, please, bukannya gue pengen belain Max, tapi gue bener-bener lihat ketulusan hatinya. Dia menyesali semua perbuatan dia ke loe. Dia menceritakan semuanya ama gue, Nad. Gue gak lihat kebohongan di matanya, dia hanya mencintai loe, dan saat melakukan hal itu ama loe, dia dalam tekanan karena emosi, loe terus mengusir nya dari rumah loe." Ucap Rose membujuk wanita itu.
"Nadia! Walaupun loe belum bisa maafin dia, setidaknya loe ringanin beban yang ada di hatinya, kalau loe keras kepala seperti ini. Loe juga sama bersalahnya, loe juga berdosa. Gue yakin loe bukan orang yang pendendam. Loe masih punya hati nurani. Dia sudah menghukum dirinya sendiri dengan meninggalkan semua pekerjaannya dan memilih merawat loe selama loe gak sadarkan diri." Tambah Rose, terus meyakinkan.
Nadia terdiam seribu bahasa, apa yang di katakan oleh Rose semuanya benar. Akhirnya hati Nadia pun sedikit luluh dan ingin berbicara berdua saja dengan Max.
Nadia turun ke lantai bawah hendak mencari pria itu, dia mendengar suara Max di dalam ruang belajar. Pria itu sedang berteriak memaki dirinya sendiri, beberapa waktu Nadia menunggu hingga pria itu tenang, setelah dia tidak mendengar suara apapun lagi di dalam, barulah dia masuk kedalam.
Flashback off
Max keluar dari ruang belajar dan melihat Rose sedang berdiri di dekat sofa ruang tamu.
"Max, gue mau pamit pulang ya, udah mau malam. Titip Nadia, jangan loe sakitin lagi." Ujar Rose seraya berpamitan.
"Tidak ingin makan malam dulu bersama kami?" Tanya Max. Suasana hatinya mulai membaik setelah berbicara dengan Nadia.
"Tidak perlu, gue ada kerjaan di salon. Lagian gue udah ketemu sama Nadia, dia sudah terlihat baik-baik saja, jadi gak khawatir lagi." Jawab Rose seraya tersenyum.
"Max, jangan lakukan hal yang akan membuat dia semakin benci sama loe. Gue udah susah payah bujuk dia buat ngomong ke loe. Gue pamit ya." Rose menepuk bahu pria itu, lalu melangkah meninggalkan kediaman Max.
Setelah Rose menghilang dari balik pintu kediaman Max, pria itu berjalan ke lantai atas, melangkah menuju kamar Nadia.
Dari luar terdengar jika Nadia sedang berbicara dengan seseorang dan terdengar jika suara itu adalah suara dari seorang pria. Max mengintip celah pintu kamar wanita itu yang sedikit terbuka, ternyata wanita itu sedang berbicara dengan suaminya via video call.
"Ay, apa kabar?" Tanya Nadia pada suaminya.
"Aku baik Yang. Gimana kabarmu? Maaf jika untuk beberapa hari ini aku tidak sempat menelpon mu." Jawab Nick di seberang telpon.
"Aku baik juga di sini. Tidak apa-apa Ay. Aku mengerti, banyak sekali pekerjaan di sana. Asal kamu baik-baik saja, aku tidak akan khawatir." Tukas Nadia seraya tersenyum manis.
"Kamu masih di rumah Rose?" Tanya Nick padanya.
"Iya Ay, aku masih di rumah Kak Rose. Aku membantu Kak Rose di salonnya. Sementara, sampai aku mendapat pekerjaan lain, aku akan bekerja pada Kak Rose dulu." Jawab Nadia padanya. Rose menceritakan, jdia mengatakan pada Nick, jika Nadia tinggal bersama nya saat ini.
Max mendengarkan percakapan mereka berdua, ada rasa cemburu di hatinya, tapi dia berfikir lagi, toh wanita itu berbicara pada suaminya sendiri.
Max mematung di dekat pintu kamar Nadia. Fikirannya melayang entah ke mana, rasanya ingin sekali dia menerobos masuk ke dalam dan merebut ponsel wanita itu, agar dia berhenti berbicara pada pria di seberang sana.
Tapi apa boleh buat, itu akan terlihat sangat konyol. Dan yang pasti Nadia akan makin membencinya. Tidak lama kemudian Nadia pun mengakhiri panggilan video itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak 2 cinta
RomanceMengandung adegan 21+ "Hmmm, tidak Max, jangan lakukan ini, aku, ah, aku sudah menikah, ini, ini tidak lah benar. Ah, Max, jangan, tolong hentikan, aku mohon." Nadia memberontak ketika pria yang lebih muda dari nya mencoba untuk melakukan hal terlar...