GAUN
Cahaya matahari sudah muncul dari ufuk timur menghangatkan permukaan bumi, cahayanya masih malu-malu menerangi. Nadia terbangun mengucek matanya yang perlahan terbuka, lalu dia mengambil gawainya di atas nakas. Melihat jam yang tertera di wallpaper ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 5 lewat 15 menit, Nadia pun bangkit dan turun dari tempat tidurnya.
Di lihatnya suami tercinta masih terlelap. Dia langsung menuju kamar mandi, membersihkan tubuh, beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandi, masih terlihat suaminya terlelap.
Lalu dia berpakaian, seperti biasa menggunakan dress selutut tanpa lengan, dengan rambut yang di biarkan terurai hingga ke pinggang, menambah kecantikan alami yang dimilikinya terpancar jelas.
Nadia menuju dapur berkutat dengan peralatan dapur untuk membuat sarapan pagi ini, ketika sedang meletakkan nasi goreng di atas meja makan, Nadia melihat suaminya keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapih.
"Ay! Kamu sudah bangun?" Tanya Nadia ketika baru 15 menit berada di dapur.
Nick duduk di kursi meja makan, menatap istrinya yang masih sibuk memasak.
"Makanan sebentar lagi siap, aku sedang menggoreng lauknya!" Ucap nya dengan tersenyum ke arah suaminya.
"Yang! Kamu jadi pergi ke pesta hari ini?" Tanya Nick. Dia melihat ke arah istrinya, memperhatikan dari ujung kepala hingga kaki.
"Tentu saja Ay! Apa Ay tidak jadi mengijinkanku?" Tanya Nadia.
"Baiklah! Berpakaian yang pantas jangan terlalu terbuka!" Ucap Nick padanya, karena Nick tidak ingin Nadia memperlihatkan lekuk tubuhnya di depan orang lain seperti saat ini.
"Iya Ay! Aku akan memakai dress yang tertutup." Ucap Nadia seraya tersenyum manis ke arahnya.
Ya Nadia memang seorang istri yang penurut, Nadia memakai dress seperti hari ini hanya saat di rumah saja, di hadapan suaminya, dia selalu menggunakan pakaian seksi hanya di depan suaminya saja, berias pun hanya di hadapan suaminya saja. Kecuali ketika menghadiri sebuah pesta pernikahan dia akan lebih berias sedikit.
Sarapan mereka selesai, Nick pun sudah berangkat bekerja, hanya tinggal membereskan meja makan dan menyapu rumah saja saat ini. 1 jam berlalu, Nadia melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi.
"Ada waktu 1 jam lagi untuk pergi ke salon." Ucapnya pada diri sendiri.
Nadia berjalan menuju kamar nya untuk mengambil gawainya, dia melihat 3 panggilan tidak terjawab dari Max. Ketika akan menelpon balik ponselnya kembali berdering.
"Drrt, drrtt, drrt."
Incoming call Max
Halo, Nad." Seru Max di seberang telpon.
"Iya Max!" Sahut Nadia.
"Gimana? Hari ini kamu jadi datang kan?" Tanyanya.
"Jadi Max, aku akan pergi dari sini sekitar pukul 12.30." Jawab Nadia.
"Kalau begitu, aku jemput ya." Ucap Max.
"Tidak perlu Max, aku sudah mengatakan kemarin kan, jika aku jadi datang, kita akan bertemu di pesta saja, tidak perlu menjemput ku."
"Lalu, kamu di antar suamimu?" Tanya Max.
"Aku akan naik taksi ,Max. Tenang saja!"
"Kamu yakin? Apa tidak sebaiknya aku jemput saja?"
"Iya, Max, aku yakin! Kenapa sih mengkhawatirkan ku seperti itu, kaya suamiku saja, hahahaha!"
"Berhenti bercanda! Aku menghawatirkan mu, aku tidak mungkin membiarkanmu pergi seorang diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak 2 cinta
RomanceMengandung adegan 21+ "Hmmm, tidak Max, jangan lakukan ini, aku, ah, aku sudah menikah, ini, ini tidak lah benar. Ah, Max, jangan, tolong hentikan, aku mohon." Nadia memberontak ketika pria yang lebih muda dari nya mencoba untuk melakukan hal terlar...