O7. Canggung, tapi nyaman

370 79 47
                                    

"Makasih kak Renjun udah mau repot anterin Zea," ucap Zea dengan tulus.

Renjun tersenyum manis dan mengusap pucuk kepala Zea. "Gak repot kok, Zea mah gak pernah ngerepotin kakak."

Zea membalasnya juga dengan senyuman, "Kalau gitu Zea masuk dulu ya, Kak Renjun hati-hati pulangnya, jangan ngebut!"

Renjun mengangguk dan menunggu Zea masuk ke dalam rumahnya terlebih dahulu, barulah ia akan pulang.

Setelah gadis itu sudah mulai masuk rumahnya, barulah Renjun masuk ke dalam mobilnya dan pulang.

Selama perjalanan, Renjun merasa lega karena akhirnya bisa mengantar Zea dengan selamat. Meskipun tadi sempat ada sedikit ketegangan dengan Ayden, tapi sekarang semuanya sudah berjalan lancar.

Renjun tersenyum kecil, merasa senang bisa membantu Zea. Gadis itu memang selalu bersikap manis dan tidak pernah merepotkan. Renjun berharap bisa terus menjaga dan melindungi Zea.

Sesampainya di rumah, Renjun langsung beristirahat. Hari ini cukup melelahkan, tapi ia merasa puas bisa mengantarkan Zea dengan selamat.

***

malam itu, sehabis minum obat, zea segera merebahkan tubuhnya di kasur dan memainkan ponselnya mengecek pesan-pesan yang belum ia baca.

Boneka mampang
Pulang sekolah ikut gua yuk
Ke guru les piano gua
dia bakal ajarin lo main piano lebih pro lagi.

20.19

Eh emang gak apa-apa?
Kan gue bukan murid les nya.

20.20

Boneka mampang
Gak apa-apa lagi pula gurunya itu Om gue.
Gue udah bilang ke dia
Katanya dateng aja, nanti diajarin

20.20

makasih banyak Ayden huwaaaa

20.20

Zea melempar ponselnya ke sembarang arah karena saking senangnya. Ia benar-benar yakin bahwa saat lomba nanti, ia akan menang.

Ia percaya akan kemampuan dirinya sendiri. Menurutnya, kemampuan bermain piano dirinya adalah yang terbaik dibandingkan dengan orang lain, apalagi dengan Jian.

" Jian terlalu lambat berpindah tempo pas main piano," batin Zea dengan penuh percaya diri.

"Iyadeh yang pede mah. Liat aja Jian, gue yang bakal rebut biola itu dari lo," lanjutnya dalam hati.

Zea sudah mempersiapkan diri untuk kompetisi internasional yang akan diadakan pada Desember mendatang. Ia sudah mendaftar dan menandatangani syarat-syarat untuk menjadi peserta di sana.

Hal itu hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Zea ingin membuat kejutan dan membuktikan kemampuannya di panggung internasional. Ia yakin, dengan kemampuan bermain pianonya yang luar biasa, ia pasti akan memenangkan kompetisi tersebut.

Zea tersenyum penuh keyakinan, membayangkan dirinya memegang trofi kemenangan. Ia tak sabar menunggu hari pertandingan tiba.

Memang benar, Zea adalah seorang gadis yang suka menyembunyikan rahasia. Ini merupakan salah satu fakta tentang dirinya.

Zea memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menyimpan sesuatu dengan rapat-rapat, tanpa diketahui oleh orang lain. Ia sangat mahir dalam menutupi segala sesuatu yang ingin ia sembunyikan.

Salah satu contohnya adalah penyakitnya. Zea berusaha menyembunyikan kondisi kesehatannya dari orang-orang di sekitarnya. Namun, sayangnya Renjun sudah mengetahui tentang penyakit Zea.

𝗔 𝗳𝗼𝗿 𝗭 || 𝗔𝘆𝗱𝗲𝗻  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang