15. Selamanya dalam hati

329 67 21
                                    

Play now: My everything -NCT U

Full ayden & zea.

Setelah pulang sekolah, Ayden menepati janjinya untuk membawa Zea ke Sungai Han. Kini Zea tampak sangat gembira, berlari-larian ke sana kemari menikmati pemandangan di sekitar sungai.

Zea terlihat begitu bebas dan tidak peduli dengan orang-orang di sekitar mereka yang memperhatikan tingkahnya. Ayden merasa sangat lelah harus terus mengejar dan menghentikan Zea yang terus berlarian, mengganggu anak-anak yang sedang makan es krim, serta melakukan banyak tingkah random lainnya.

Meskipun Ayden merasa malu dengan kelakuan Zea yang cenderung berlebihan, ia tidak bisa marah pada gadis itu. Ayden sangat menyayangi Zea, sehingga ia hanya bisa pasrah menghadapi tingkah laku Zea yang terkadang sulit dikendalikan.

Bagi Ayden, kebahagiaan Zea adalah yang terpenting. Melihat Zea begitu ceria dan bebas menikmati suasana di Sungai Han, membuat Ayden merasa lega. Meskipun harus mengeluarkan banyak tenaga untuk mengawasi Zea, Ayden tetap merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama gadis itu.

Ayden paham bahwa Zea membutuhkan ruang untuk berekspresi dan melepaskan diri dari tekanan yang mungkin dialaminya. Oleh karena itu, Ayden berusaha bersabar dan membiarkan Zea menikmati waktunya, tanpa terlalu banyak menegurnya.

"Aydennn... ayo foto sama aku," ajak Zea sambil mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera.

"Kamu aja sini yang aku fotoin.." balas Ayden, menolak ajakan Zea.

"Heh gak usah nolak deh..." Zea menarik tangan Ayden, membawa pria itu mendekat ke arahnya dan bersiap untuk berfoto bersama.

Ayden menghela napas, namun akhirnya dengan terpaksa ia tersenyum dan berpose membentuk huruf V dengan jarinya.

Timer di ponsel Zea mulai berjalan mundur setelah ia menekan tombol untuk mengambil foto. Tepat saat foto berhasil diambil, mendadak sebutir air jatuh tepat di layar ponsel Zea. Gadis itu nampak kebingungan dan menoleh ke atas langit.

Langit yang awalnya berwarna biru cerah, kini berubah menjadi warna abu-abu dan gelap. Tanda hujan akan segera turun.

Ayden dan Zea saling berpandangan, menyadari bahwa cuaca akan segera berubah. Mereka harus segera mencari tempat berteduh sebelum hujan turun dengan deras.

"Eh mau hujan, ayuk pulang ze..." ujar Ayden panik, sambil mencoba menutupi kepala Zea dengan tangannya agar gadis itu tidak terkena rintikan air hujan yang mulai turun.

Rintikan hujan itu kini semakin lama semakin membesar. Para pengunjung di Sungai Han mendadak menyiapkan payung dan ada juga yang bergegas mencari tempat berteduh.

Namun, Zea nampak senang saat hujan turun. Gadis itu malah melompat-lompat kesenangan, seperti bocah yang ingin mandi hujan.

Saat Zea sedang asik menikmati hujan, mendadak Ayden menarik tangan gadis itu, membawa Zea pergi untuk segera berteduh. Ayden khawatir Zea akan kehujanan dan sakit jika terus berada di luar.

"Ayo, kita harus cari tempat berteduh sebelum hujannya semakin deras," ajak Ayden sambil terus menuntun Zea mencari perlindungan dari guyuran hujan.

Meskipun Zea tampak kecewa karena harus meninggalkan kesenangan bermain hujan, ia menuruti ajakan Ayden. Gadis itu tahu Ayden hanya ingin melindunginya.

Tap, tash, tash...

Ayden dan Zea terus berjalan, melewati dan menerobos genangan air tanpa peduli jika sepatu mereka akan kotor. Belum sampai ke tempat berteduh, tiba-tiba Zea melepaskan genggaman tangan Ayden, membuat pria itu berhenti dan menghampiri Zea yang tertinggal sedikit di belakang.

𝗔 𝗳𝗼𝗿 𝗭 || 𝗔𝘆𝗱𝗲𝗻  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang