Guys jujur sebenernya cerita ini udah tamat dari seminggu yang lalu :)
Aku udah bikin endingnya lo di bab 22 hehe.
Tenang masih lama.., hehe yodah janlup klik tombol votenya ya...
Happy reading ♡
Brrakkk
Kepala sekolah memukul meja dengan keras saat melihat Renjun dan beberapa guru yang mengawasi Jian dan Ayden di hadapannya. Henry juga ikut menyelidiki kejadian tersebut.
Dua hari setelah mencari tahu kejadian di depan ruang musik, akhirnya masalah ini terungkap. Kepala sekolah langsung menyerang Jian dengan nada sarkastik, "Jian, apa maksud kamu buat tangan Zea luka begitu?! Sungguh sikap kamu sangat seperti iblis!"
Jian mencoba membantah, "Ehh Eumm saya gak ngelakuin apapun ke Zea pak semua ini salah paham!!" Namun Renjun langsung emosi dan berteriak, "MATA LO ANJING? SEMUANYA UDAH JELAS YA SETAN." Orang-orang di sekitar berusaha menahan Renjun agar tidak melempar keranjang besi ke arah Jian.
Renjun semakin emosi dan berteriak, "NGAKU LO ANJNG, SEMUANYA UDAH KELIATAN JELAS DI CCTV." Renjun benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya, sampai-sampai mengucapkan kata-kata kotor.
Sementara itu, Ayden yang terdiam pun ikut tertuduh dalam masalah ini.
"Kamu juga Ayden, terlihat jelas disini kamu berkontak fisik dengan Zea," Tuduh kepala sekolah.
"Enggak pak.., saya gak cuka bicara dengan Zea Disitu saya salah pa—" bantah Ayden.
"ALAH NGAKU AJA LO BNGST!" Potong Renjun.
"LO BISA DIEM GA SI, GA USAH SALAH PAHAM, LO GAK TAU APA-APA TENTANG GUA SAMA ZEA, LO CUMA KAKAK NYA!!" bentak Ayden.
"HALAH, TERUS DI CCTV ITU LO NGAPAIN DIA?" balas Renjun emosi.
PETASHHH
"KALIAN BISA DIAM? KALIAN SANGAT BACOT." Suara tegas Bu Irene berhasil membuat Renjun dan Ayden terdiam.
Setelah menghela napas panjang, Bu Irene bertanya dengan nada lembut, "...kamu jelas keliatan ga peduli sama kondisi Zea, Den. Apa yang terjadi antara kamu sama Zea?"
Ayden melirik Jian dengan tatapan tajam, "Jian..."
"Ck pake salahin orang." Renjun menyeringai.
Terlihat Kepala sekolah memutar bola matanya malas disana. Dan tatapannya beralih ke jian.
Kepala sekolah memutuskan untuk langsung menampilkan rekaman CCTV antara Zea dan Jian, Semua orang terlihat ngilu menyaksikan kejadian itu, karena tidak seharusnya menjadi tontonan.
Setelah melihat rekaman, emosi Ayden yang ia tahan selama ini akhirnya meledak. Ayden mencengkeram kerah baju Jian, membuat gadis itu sedikit tercekik. Guru-guru yang ada di sana terlihat kaget dan mencoba menghentikan Ayden, namun tenaga Ayden lebih kuat.
"A-Ayden akh l-lepasin," pinta Jian.
"Seharusnya lo yang ada di rumah sakit, dan singgah di kamar mayat!" balas Ayden emosi.
BUGHHH
Ayden terjatuh dan melepas cengkeramannya setelah Bu Irene mendorong laki-laki itu dengan sangat kencang. Mungkin terlihat kasar, tapi jika dibiarkan, nyawa seseorang bisa terancam.
"Cukup, saya sudah lelah dengan ini semua. Langsung ke hukuman saja. Kalian berdua, bapak keluarkan dari sekolah," ujar kepala sekolah tegas.
"Ta-tapi pak..." Ayden mencoba membantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔 𝗳𝗼𝗿 𝗭 || 𝗔𝘆𝗱𝗲𝗻 ✔
Fanfiction[REVISI] ❝ 𝗔𝘆𝗱𝗲𝗻 𝗳𝗼𝗿 𝗭𝗲𝗮, Ayden ingin menjadi laki-laki yang bisa membahagiakan zea disaat zea sedang dalam suka maupun duka. ❞ High rank #4 in kesepian #1 in ayden #188 in renjun #99 in huangrenjun #173 in angst #1 in yejun #4 in hrj #1...