soft and sweet

267 40 1
                                    


Part 20

lanjuuut


Gelap, itulah yang terlihat di pandangan pemuda manis berpipi tembam tersebut, selangkah demi selangkah ia telusuri tempat yang amat gelap gulita tanpa adanya penerangan

Dirinya terlonjak kaget akan suara yang keras nan bergema sampai menusuk indra pendengarannya, "A..apa itu?", pikirnya. Tidak sampai disitu, setelah suara bergema tersebut diikuti oleh teriakan seorang pemuda dan wanita yang sangat familier di telinga Jongho

"Ho! Ayo cepat kita harus keluar dari sini!"

"cepat lah Jongho, San! lari!!"

San, itu lah yang terbayang oleh Jongho sesaat mendengar teriakan tersebut, lontaran teriakan dari kakaknya dan juga ibunya. Sampai sebuah gambaran akan dirinya dengan kakaknya sedang bersembunyi di rumah lamanya dengan Ibunya yang berada di hadapan mereka berdua

"Ini kamarku dan kak San..."

Jongho hanya melihat dirinya dan kakaknya saling berpegangan tangan dengan perasaan takut yang memuncak dari sisi lain yang tidak terlalu jauh. Ingin sekali Jongho membantu keberadaan kakak beradik tersebut tetapi sentuhannya hanya menembus kedua bersaudara itu

"siaal! Cepatlah pergi dari sana!", teriak Jongho kepada kakak beradik tersebut tetapi sia-sia karna mereka tidak bisa mendengar Jongho yang berada disana

Sampai sebuah langkah kaki memasuki ruangan tersebut, Jongho tau siapa orang tersebut, ingin sekali ia melawan lelaki tersebut tetapi ia tidak bisa karna dirinya dibatasi oleh dimensi yang berbeda. Sampai orang tersebut menodongkan senjata ke arah Ibunya dan menarik pelatuk...

"Dorr!"





Jongho terbangun secara tiba-tiba dari tidurnya, nafasnya terdengar memburu dan berat

"Mimpi buruk lagi"

Masih dengan posisinya yang sama sebelum tidur, ia melihat raut ketenangan pemuda tampan (dan berani eee gak deng), masih tertidur pulas. Sesaat Jongho ingin membangunkan tubuhnya, ia merasa ada perubahan wujud pada dirinya kembali menjadi seekor kucing seperti biasanya

Setelah nafasnya kembali tenang, jantungnya dibuat berpacu kembali karena tangan kecil nan berbulunya tengah di genggam seperti dibungkus oleh tangan yang lebih lebar oleh pemuda yang masih tertidur tersebut

Entah mengapa semakin Jongho melepaskan tangannya, semakin rapat genggamannya yang berakhir kucing tersebut hanya bisa pasrah menunggu pemuda tersebut untuk bangun

Selama kurang lebih tiga puluh menit akhirnya Yeosang bangun juga dari tidur nyenyaknya, ia melihat ke arah sampingnya dan bertemulah pandangannya dengan kedua mata kucing milik Jongho, tidak kaget seperti biasanya

"selamat siang kucing manis", suaranya terkesan serak dan berat khas orang bangun tidur

Jongho hanya menatapnya dengan malas, ia masih ingin membangunkan tubuhnya namun tangannya masih saja di genggam oleh pemuda tersebut, Yeosang tentu masih belum sadar

"meeoow"

"lepaskan tangan mu bodoh"

"oh haha maaf tapi tanganmu sekarang ini gemesin banget, liat tuh bentuknya bulet, berbulu terus empuk", ucapnya sambil memainkan tangan bulat berbulu milik Jongho

His Cat Boy || Yeojong (sorry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang