The Moon (Chapter 17 : Dating Day)

36 5 23
                                    

Long time no see semuanya ^^
Maaf unpub cerita ini tanpa kejelasan. Hehe, jadi sebenarnya selama 6 bulan belakangan aku sibuk ngurusin skripsi, jadi bener-bener ga punya waktu buat nulis wattpad. Dan memang nulis skripsi itu tenaga, waktu dan pikiran bener bener diperes ampe habis. Jadi kalaupun ada waktu, pasti aku pengennya rebahan sambil scroll ig :". Dan syukurlah, sekarang aku udah selesai ngerjain skripsi dan sekarang comeback ke watty. Yeayyy!
Happy reading semua~


***


Hari berikutnya tiba. Jika hari-hari sebelumnya Seongwoo merasa kosong, kini dia merasa sebaliknya. Tidak, Miyeon tidak kembali lagi ke rumahnya. Tapi perasaan bahagia yang memenuhi dadanya saat ini mampu membuatnya tersenyum ketika dia membuka mata di pagi hari.

Dia merasa menjadi laki-laki paling bahagia di dunia saat ini. Pria yang masih mengenakan piyama itu bangkit dari ranjangnya lalu keluar dari kamar. Berjalan menuju dapur lalu menghentikan langkahnya sejenak sebelum benar-benar memasuki area dapur. Lagi-lagi ia tersenyum. Jika sebelumnya Seongwoo merasa sangat hampa ketika melihat dapurnya yang kosong karena menyadari bahwa Miyeon telah pindah dari rumahnya, namun kini walau kenyataan belum berubah, suasana dapur yang kosong tak lagi membuatnya hampa.

Justru kenangan-kenangan lampau mengenai dirinya dan Miyeon yang sering menghabiskan waktu di area dapur malah membuatnya senang. Dia jadi ingat, masa-masa saat dia dan Miyeon yang hanya bertegur sapa basa-basi ketika di dapur. Kemudian masa-masa dia dan Miyeon yang mulai mengobrol walau sering kali perdebatan yang terjadi. Lalu mereka mulai membiasakan diri makan bersama, hingga saat ini tiba.

Senyum Ong Seongwoo semakin lebar. Menyadari fakta bahwa Miyeon menyukainya membuatnya benar-benar seperti remaja yang sedang jatuh cinta. Padahal, saat remaja saja dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tiba-tiba Ong Seongwoo menghentikan senyumannya begitu dia melihat dirinya pada pantulan lemari pendingin. Sungguh, kenapa senyumnya tampak sangat menggelikan. Dia berdeham canggung lalu membuka lemari pendingin dan mengambil air putih.

*The Moon*

Cho Miyeon melihat jam pada ponselnya. Buru-buru dia mengantungi ponselnya dan mulai mengenakan sepatu. Dia kesiangan. Bahkan dia tidak sempat sarapan, maka dari itu sekarang ini terdapat selembar roti di mulutnya selagi tangannya sibuk mengenakan sepatu.

Setelah selesai, Miyeon buru-buru keluar dari apartemen studionya. Lalu melangkahkan kakinya dengan cepat sembari mengunyah roti. Dituruninya anak tangga satu persatu yang cukup membuatnya pegal karena apartemen studionya berada di lantai empat, lantai paling atas dari bangunan yang sederhana ini.

Baru saja ingin berlari untuk segera sampai ke halte bus, pandangannya kini terpaku pada sebuah mobil yang sudah sangat familiar di kepalanya. Mobil Ong Seongwoo. Dan begitu menyipitkan matanya untuk melihat ke dalam mobil, dia melihat Seongwoo yang tengah tersenyum ke arahnya.

Miyeon mengernyit masih sambil mengunyah rotinya, menunggu Ong Seongwoo yang tengah membuka pintu mobil lalu keluar dan masih mempertahankan senyumnya. Miyeon berjalan mendekat.

"Ada apa?" tanya Miyeon bingung.

Senyuman Seongwoo pun luntur, "ada apa?" tanya balik Seongwoo dengan nada heran.

Miyeon kembali mengangguk, "kenapa kau kemari sepagi ini? Jika tidak ada yang penting aku harus segera ke halte," Miyeon kembali meraih ponselnya di kantung lalu semakin panik melihat jam di ponselnya, "sudah hampir jam masuk, aku harus absen," sambungnya.

2. The Moon (Wannaone Universe - Ong Seongwoo) (UNCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang