Song recommended : Bye - Gfriend
*The Moon*
"Kamar ini selalu bersih dan nyaman. Jangan khawatir dengan suasana sekitar, tetangga disini sangat pendiam, jadi kau tidak akan tertanggu di malam hari,"
Miyeon tersenyum menanggapi ibu pemilik apartemen studio yang sedari tadi merayunya agar tertarik menempati kamar kosong di apartemennya. Gadis itu sendiri merasa tempat ini cukup bagus. Gedung modern yang terdiri 4 lantai ini terasa sederhana namun juga bagus. Suasana sekitar pun cukup tenang seperti yang ibu pemilik apartemen itu bilang, dan lagi, tempat ini cukup dekat dengan rumah sakit dimana tempatnya akan bekerja.
Oh, apa Miyeon sudah bilang? Dia menerima bantuan Seongwoo. Lagi. Dia akhirnya memutuskan akan bekerja di bagian kantin rumah sakit karena itu adalah satu-satunya pilihan terbaik saat ini. Mencari pekerjaan cukup sulit dia lakukan akhir-akhir ini belum lagi dia harus segera membeli banyak keperluan untuk dirinya sendiri, dia tidak akan mungkin bertahan jika menolak bantuan Seongwoo. Belum lagi, lusa dia akan segera pindah dari rumah itu.
"Terima kasih, imo. Kalau begitu apa aku bisa pindah lusa?" tanya Miyeon
"Tentu saja!" Ibu pemilik apartemen itu menjawab dengan semangat, bahkan rambut keritingnya tampak bergerak karena kepalanya ikut bergerak ketika menjawab, "kau bahkan bisa menempatinya besok kalau kau sudah siap,"
"Ah, ne. Kalau begitu lusa aku akan segera pindah," jawab Miyeon sambil tersenyum.
Ibu pemilik apartemen itu tertawa senang, "kalau begitu, ayo kebawah kita mengobrol lebih banyak lagi. Ah, aku punya semangka, bagaimana sambil makan semangka?"
Cho Miyeon terkekeh ramah lalu mengikuti langkah ibu pemilik apartemen. Dalam hati, dia tiba-tiba merasa berat. Tinggal di rumah Ong Seongwoo selama satu bulan memang waktu yang singkat, tapi momen yang terjadi tidak sedikit. Ada banyak hal. Dan Miyeon sedikit sedih karena dia tau, setelah kepindahannya, dia tidak akan berurusan dengan Ong Seongwoo lagi.
*The Moon*
Ketika langit mulai menunjukkan semburat jingga, Seongwoo baru saja membelokkan mobilnya memasuki pekarangan rumahnya. Pekerjaannya hari ini cukup melelahkan, rasanya dia ingin cepat-cepat mandi dan makan malam. Sepertinya makan ttopokki dan kimbab enak juga.
Seongwoo turun dari mobilnya lalu dia menghentikan gerakannya ketika melihat Miyeon yang sedang berdiri di depan pintu. Gadis itu sepertinya baru pulang, sebelumnya dia memang pamit kalau dia akan mencari apartemen hari ini.
Ah... ternyata sudah satu bulan, ya. Kenapa terasa cepat sekali. Seongwoo bahkan masih bisa ingat dengan jelas saat dia pertama kali membawa gadis itu pulang ke rumahnya, dan lusa... gadis itu akan segera keluar dari rumah ini. Rumah ini akan kembali kosong, seperti satu bulan sebelumnya.
"Kau baru pulang," kata gadis itu ketika melihat Seongwoo.
Ong Seongwoo berdeham untuk menjawabnya, dia lalu mulai berjalan mendekat ke arah gadis itu.
"Mau makan malam apa?" tanya Miyeon setelah membukakan pintu. Gadis itu tak kunjung masuk, justru tubuhnya bergerak menyamping seakan menyuruh Seongwoo untuk masuk terlebih dahulu. Ong Seongwoo segera masuk lalu bergerak ke arah dapur sambil mendengar suara pintu di belakangnya ditutup.
"Kau duduk saja, aku yang akan masak hari ini," jawab Seongwoo sambil meletakkan tas kerjanya di atas pantry.
"Tidak, tidak, aku yang masak," kata Miyeon sambil sedikit mendorong Seongwoo yang sudah berdiri di depan kompor dapur. "lebih baik kau mandi dan lakukan hal-hal untuk dirimu sendiri sementara aku masak makan malam untuk kita," kata Miyeon lagi sambil mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. The Moon (Wannaone Universe - Ong Seongwoo) (UNCONTINUED)
Fiksi Penggemar(UNCONTINUED) Karena rasa bersalahnya, Ong Seongwoo nekat mengajak Choi Miyeon untuk tinggal bersamanya. Awalnya, gadis yang memiliki gengsi yang tinggi itu menolak mentah-mentah tawaran Ong Seongwoo. Namun, disaat bersamaan rintangan mulai berdatan...