Hari ini sebenarnya Seongwoo libur kerja, tapi begitu selesai sarapan, Seongwoo langsung bergegas menuju Universitasnya dulu. Tujuannya sekarang ini adalah menemui temannya, Kim Jaehwan. Ada yang mengganjal di dalam pikirannya sejak kemarin, dan Seongwoo merasa kalau dia harus mencari tau lebih lanjut tentang hal ini.
Universitas tempatnya menempuh pendidikan sarjana kedokteran tampak tidak banyak berubah. Gedung-gedungnya masih tampak sama, bahkan catnya pun sama. Tambahan saja, cat gedungnya sekarang tampak lebih cerah, mungkin baru saja dicat ulang. Tapi ada beberapa titik tempat yang diberikan penambahan fasilitas. Misalnya saja di area taman itu, dulu tidak ada danau buatan di taman itu, tapi sekarang ada. Tampak memberikan kesan alami dan segar.
Ong Seongwoo jadi ingat, di tempat inilah dia bertemu dengan sepuluh temannya yang lain. Seongwoo, Jaehwan dan Daniel sudah mengenal sejak di sekolah, lalu memilih Universitas yang sama namun berbeda jurusan. Seongwoo yang berada di fakultas kedokteran, Jaehwan di fakultas psikologi dan Daniel di fakultas komunikasi.
Ah... kalau diceritakan awal mula mereka bersepuluh bertemu, mungkin membutuhkan satu halaman khusus. Karena sungguh, kejadiannya sedikit rumit. Intinya, tempat ini adalah tempat dimana Seongwoo bertemu dengan sepuluh sahabatnya. Pertemanan yang bertahan cukup lama hingga saat ini. Sekarang, yang tersisa dari tempat ini adalah kenangannya.
Ponsel Seongwoo yang berada di dalam saku celananya bergetar. Pria tinggi itu segera meraihnya dan menjawab panggilan dari Kim Jaehwan.
"Yeoboseo?"
"Eo," jawab Seongwoo sambil menghentikan langkahnya.
"Aku ada di perpustakan, kau kemari saja," kata Jaehwan. Ong Seongwoo menoleh ke arah gedung perpustakaan. Gedungnya berada agak di ujung, di dekat fakultas ekonomi. Ong Seongwoo mengangguk.
"Aku kesana," jawabnya. Lalu ia mematikan sambungannya. Seongwoo kemudian berjalan ke gedung perpustakaan. Begitu memasuki area perpustakaan, udara pendingin ruangan langsung menyapa kulitnya. Kontras sekali dengan udara di luar. Sekarang sudah memasuki musim semi, udara mulai menghangat walau sewaktu-waktu ketika mendung udara bisa menjadi dingin. Memasuki bulan maret, bunga cherry blossom sudah banyak yang bermekaran. Bahkan sepanjang jalanan besar, pemandangan kita dipenuhi dengan warna merah muda. Kelopaknya banyak yang berguguran ketika angin bertiup.
Seongwoo kemudian melangkahkan kakinya menuju lift. Area buku-buku dan membaca ada di lantai 2, sedangkan di lantai satu hanya bagian reservasi peinjaman buku dan beberapa ruangan kecil yang yang kadang dipakai jika ada acara formal yang berhubungan dengan pendidikan.
Ong Seongwoo ingat, ketika dulu dia menempuh pendidikan sarjana, dia lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan. Terlebih lagi menjelas tugas akhir, kala itu dia bahkan merasa rumahnya pindah jadi berada di perpustakaan, sedangkan rumahnya yang sesungguhnya hanyalah tempat singgahnya untuk tidur dan mandi saja. Masa-masa yang cukup berat, karena harus berjuang lulus tepat waktu dan menyingkirkan ego untuk bermain-main. Dia bahkan masih ingat, dulu dia sering sekali menolak ajakan Daniel dan yang lainnya jika mereka ingin kumpul. Karena ya... kuliah kedokteran cukup berat.
Ketika pandangannya sedang mengedar, dia langsung menemukan Jaehwan berada di meja yang ada di dekat sudut ruangan. Sedang berbicara dengan seorang perempuan berambut panjang, posisi perempuan itu berdiri di samping Jaehwan dan rambut panjangnya menuju sisi wajahnya sehingga Seongwoo tidak bisa melihat dengan jelas siapa itu.
"Jaehwan-ah," sapa Seongwoo pelan ketika dia sudah hampir deket.
Perempuan yang berdiri di samping Jaehwan menoleh ke arah Seongwoo dan Seongwoo menatapnya sekilas sebelum kemudian pandangannya kembali ke arah Jaehwan yang sedang duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. The Moon (Wannaone Universe - Ong Seongwoo) (UNCONTINUED)
Fanfiction(UNCONTINUED) Karena rasa bersalahnya, Ong Seongwoo nekat mengajak Choi Miyeon untuk tinggal bersamanya. Awalnya, gadis yang memiliki gengsi yang tinggi itu menolak mentah-mentah tawaran Ong Seongwoo. Namun, disaat bersamaan rintangan mulai berdatan...