“Sering-seringlah datang kemari,”
“Aku akan sering datang kalau kau tidak ada,”
Cho Miyeon hanya memperhatikan interaksi yang saat ini sedang terjadi di hadapannya. Mereka baru saja selesai makan siang, kemudian setelah selesai mereka berdua diantar ke depan pintu keluar oleh Hwang Minhyun.
Pria dengan eye smile itu tengah terkekeh mendengar jawaban Seongwoo, kemudian menoleh ke arah Miyeon, “sering-seringlah datang nona, aku akan menyediakan hidangan Perancis kesukaanmu, kau suka dengan Coq au vinnya?”
Pertanyaan itu membuat Miyeon memuta memorinya tentang rasa hidangan perancis yang pertama kali dia rasakan. Hidangan yang terbuat dari daging ayam sebagai bahan bakunya itu memiliki cita rasa khas eropa, berbeda jauh dengan masakan Korea. Tekstur dagingnya sangat empuk sehingga mudah baginya ketika memotong daging ayam tersebut menjadi beberapa potongan kecil dengan garpu dan pisau. Omong-omong, ini juga pertama kali baginya makan dengan menggunakan garpu dan pisau.
Miyeon tidak tau bagaimana dan bumbu apa saja yang digunakan dalam membuat coq au vin, tapi rasa masakan itu lebih dominan rasa manis namun juga rasa ladanya cukup kuat. Oh, dan yang membuat masakan ini berbeda, ada rasa asam yang khas, mungkin saja dari... wine? Entah, tapi Miyeon cukup yakin kalau wine adalah salah satu bahan yang biasa dipakai untuk masakan perancis.
Namun, jika dibandingkan dengan main course, sepertinya Miyeon lebih suka dengan hidangan appetizernya. Creme Brulee, sejenis kue manis dan memiliki rasa yang... luar biasa. Kita memerlukan sendok untuk memakan Creme brulee, karena tekstur kue tersebut sangat lembut dan creamy. Rasanya manis, namun rasa manis yang pas dan tidak membuat orang yang makan merasa mual karena terlalu manis. Bagian atas Creme brulee terasa lebih enak karena dia dihiasi oleh gula putih yang dilelehkan dan juga irisan buah-buah cantik dalam kelas beri.
“Aku suka hidangan pembukanya,” jawab Miyeon singkat, namun jawaban itu membuat Minhyun mengerutkan keningnya sejenak, seolah sedang mengingat-ingat, hidangan apa yang dia sajikan pertama kali.
“Creme brulee? Tentu, itu adalah hidangan favorit di sini. Kau memiliki ‘taste’ yang bagus nona berbeda dengan Seongwoo,” kata Minhyun sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Pandangan Miyeon kini beralih pada Seongwoo. Serius dia tidak suka Creme Brulee? pantas saja tadi dia hanya makan sesendok, dan untungnya Miyeon bisa menahan dirinya agar tidak menghabisi makanan sisa itu. Sungguh, rasanya memang seenak itu!
“Aku hanya tidak terlalu suka makanan manis,” jawab Seongwoo sambil menaikkan bahunya sekilas, “ngomong-ngomong, minggu depan jadi ke rumah Jisung hyung?”
“Emh,” Minhyun mengangguk, “Bae Jinyoung bilang dia ingin traktir kita sebelum perlombaan,”
“Baiklah, aku akan datang,”
“Ya, harus. Waktu itu kau sudah tidak datang, usahakan kali ini datang. Kalau kau mau, kau juga boleh ajak—“ pandangan Minhyun melayang pada Miyeon dan Seongwoo buru-buru berucap.
“Jangan harap,”
Hwang Minhyun terkekeh, “aku tau,”
“Kalau begitu aku pergi dulu,”
Minhyun mengangguk, “hati-hati di jalan. Sampai bertemu lagi Miyeon-ssi,”
Cho Miyeon menundukkan kepalanya singkat sambil menunjukkan senyum tipis kemudian mengikuti Seongwoo yang sudah berjalan menuju mobilnya.
“Kita pulang?” tanya Miyeon setelah masuk ke dalam mobil.
“Ani,”
Dahi Miyeon mengerut bingung, “ani? Lalu mau kemana?”
KAMU SEDANG MEMBACA
2. The Moon (Wannaone Universe - Ong Seongwoo) (UNCONTINUED)
Fanfiction(UNCONTINUED) Karena rasa bersalahnya, Ong Seongwoo nekat mengajak Choi Miyeon untuk tinggal bersamanya. Awalnya, gadis yang memiliki gengsi yang tinggi itu menolak mentah-mentah tawaran Ong Seongwoo. Namun, disaat bersamaan rintangan mulai berdatan...