[26] Killer

402 46 3
                                    

Ini remake dari cerita ku yang lain dengan cast awal Yaoi. Jadi, harap maklum jika ada typo. 🌚

***

Aku berani jatuh cinta.
Itu berarti, aku harus berani cintaku jatuh.

***


Hanbin memandang bingkai fotonya dengan mendiang isterinya sendu.

Hayi

Apa kekasih hatinya itu akan menyetujui hubungannya dengan Lisa?

Hayi

Kekasih hatinya pergi karena hubungannya dengan wanita lain.

Kekasih hatinya pergi bukan hanya dengan luka fisik. Tapi, juga hati.

Hayi

Kekasih hatinya kini telah tiada. Meninggalkan Hanbin dengan rasa bersalah yang luar biasa hebatnya.

Hayi

Nama itu bagai alunan melodi indah yang selalu mengantarkan Hanbin menuju alam mimpinya. Membuat hati Hanbin tenang jika menatap mata bulatnya saja.

Tapi, sekarang ia tak ada.

"Sayang, maaf." Lirihnya pilu.

Apa yang harus ia perbuat?

Kenapa Lisa harus menjadi penghalang dalam hubungan mereka?

Ah, tidak!

Kenapa Hanbin harus terbuai dengan permohonan Lisa dahulu?

Kenapa Hanbin harus membanting stir mobil dan menyebabkan Hayi pergi?

Hanbin

Ia lah penyebab masalahnya. Jadi, apa yang harus ia perbuat sekarang?

Apa Lisa pantas----tidak.
Apa Hanbin pantas untuk memiliki Lisa?

Tidak tidak tidak.

Apa Hayi pantas pergi dengan rasa sakit?

Hanbin meyakini bahwa seharusnya ia ikut tak selamat waktu itu.

Kenapa sekarang ia harus hidup dan menanggung beban kesakitan ini sendirian?!

"Maaf-maafkan aku"

Dan Hanbin merasa pundaknya dielus seseorang.

Lelaki bangir itu menolehkan kepalanya. Seketika, ia tertegun. "Hayi?"

Itu Hayi! Dia sangat cantik dengan mata bulat dan pipi chubby nya.

Hanbin dengan segera memeluk orang terkasihnya itu dengan erat. "Hayi, maafkan aku sayang." Lirihnya dengan air mata mengenang.

Dan Hayi mengangguk dalam pelukan itu.

"Yang lalu biarlah berlalu, Hanbin. Janganlah sesedih ini, aku juga ikut sedih melihatnya."

Hanbin merasa dadanya kian menyesak.

"Hei, berbahagialah." Ujar Hayi sembari melepaskan pelukan mereka dan menyentuh pipi Hanbin dengan kedua telapak tangannya.

Wanita cantik bermata bulat itu tersenyum. "Jika bukan denganku kau bahagia, berbahagialah dengan orang lain."

Hanbin merasa air matanya jatuh lagi. "Hayi-ya"

"Jika denganku kau tak bahagia, berbahagialah dengan orang lain."

Hanbin menggelengkan kepalanya. "Aku bahagia denganmu, sungguh." Ujarnya jujur.

IGNORAMUS - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang