[21] Shock

1.1K 153 18
                                    

Dia sudah mematahkan hatimu berulang kali.
Dan kamu masih saja mengharapkannya?

Ignoramus!

***

Setelah beberapa saat Lisa terdiam di ruang rawat itu. Wanita cantik berponi itu mulai keluar, berniat untuk pulang.

Dan ketika dirinya membuka pintu, dadanya tiba-tiba sakit saat melihat orang terkasihnya masih tertunduk di lantai marmer dingin di depan ruang inapnya.

Hanbin---lelaki bangir itu masih saja menunduk.

Seakan menyesal akan hal yang sudah terjadi di masa lalu.

Lisa tersenyum miris. Jelas saja Hanbin menyesal. Lisa bahkan sudah tak terkejut lagi.

Hanya saja, kenapa hatinya masih saja sakit?

Lisa sedikit memundurkan langkahnya saat Hanbin berdiri dan melangkah mendekatinya.

"Kau ingin pulang?" Tanya lelaki itu lembut.

Dahi Lisa mengerenyit. Kenapa Hanbin bertanya selembut ini? Ini aneh, sungguh.

Dan Lisa lebih aneh lagi saat merasa tangan lelaki bangir itu malah menggenggam tangannya.

Sangat lembut. Maksudnya, Hanbin tak pernah menggenggam tangannya selembut ini sebelumnya.

"Maafkan aku, Lisa. Mungkin, selama kita menikah, aku tak pernah menjadi suami yang baik. Tapi, mulai sekarang aku akan berubah."

Deg

Mata Lisa memanas kembali. Apa Hanbin memberinya harapan lalu nanti ia akan dijatuhkan?

"Bantu aku untuk berubah, Lisa. Meski sekarang aku belum mencintaimu, bantu aku untuk menjadi suami yang baik."

Deg

Lisa sungguh tak bisa untuk tidak berkedip saat melihat senyuman tulus yang dilayangkan Hanbin padanya.

"Mari buka lembaran baru, Lisa. Mari kita hidup bahagia." Ujar Hanbin.

Tanpa menyadari bahwa sedari tadi ada yang melihat gerak-gerik mereka berdua.

Orang itu---Yunhyeong.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Great! Hanbin selingkuh? Dan parahnya mereka sudah menikah?" Gumamnya dengan nada syok.

***

Tak pernah terbayangkan oleh Lisa bahwa hari ini akan terjadi.

Hanbin membawanya untuk menemui kedua orang tua lelaki bangir itu.

"Tunggu!" Lisa melepas tangan Hanbin yang memegang tangannya saat tiba di depan pintu rumah suaminya itu.

"Kenapa?"

Lisa menggigit bibirnya gugup. Ia takut akan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti. Saat kedua orang tua Hanbin tahu bahwa puteranya sudah menikah lagi setahun lalu. Parahnya, tidak memberitahu mereka dan menikah tanpa izin Hayi.

"Ehm, a-aku---"

"Ada aku." Ujar Hanbin.

"Ada aku yang bisa menjadi pelindungmu sekarang, Lisa. Aku yang akan menerima akibatnya jika mereka marah. Aku yang akan menanggung semua dosa."

Lisa menggeleng. Di sini, dalam hubungan ini. Dirinyalah yang paling salah.

Lisa adalah orang yang pantas dimarahi, yang pantas menanggung dosa.

"Tapi---"

"Atau kau ingin aku berubah fikiran dan hubungan kita berakhir di atas kertas?"

Lisa reflex menggeleng. Gila saja!

Mana mungkin ia menyerah di saat ia akan menang.

"Tidak!" Jawab Lisa.

Hanbin tersenyum kecil. "Kau terlihat sangat mencintaiku, Lisa. Aku senang."

Hanbin menggenggam lembut tangan Lisa lagi dan membuka pintu rumahnya.

Lisa mengikuti kemana Hanbin membawanya. Sampai, mereka berhenti di ruang tamu.

Di sana, Lisa melihat empat orang paruh baya dan---Jungkook.

Lisa melihat Hanbin yang ternyata, pelipis lelaki itu dipenuhi banyak keringat.

"Hanbin? Dia siapa? Kenapa kalian berpegangan tangan?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan nada heran.

Hanbin menghela nafas dan berkata. "Aku meminta maaf yang sebesar-besarnya pada keluargaku dan mendiang isteriku."

"Maksudmu?"

Hanbin mengangkat tangan Lisa dan tangannya yang saling menggenggam itu dan berkata.

"Aku sudah menikahi wanita ini setahun lalu. Tanpa izin Hayi. Maaf."

Dan Lisa merasa tangannya mati rasa saat wanita paruh baya tadi menghempaskan tangannya pada genggaman Hanbin.

Plakkk

Dan pipinya di tampar keras.

Hanbin terhenyak. "Eomma!"

"Kau siapa, huh? Pelacur dari mana kau? Kenapa kau membuat puteraku menjadi lelaki brengsek, hah?!"

Lisa tertunduk tak berani menatap ke sekeliling.

Sekeliling yang sedang menatapnya seakan dirinya itu adalah sesosok sampah yang layak untuk di buang.

"Eomma, aku---"

Sreet

Kerah kemeja Hanbin ditarik paksa Jungkook. Dan dengan mata memerah, lelaki bermata belo itu berkata.

"Bajingan!"

***

-To be continued-

Maaf jarang update. 😔😅😂 Tugas menumpuk sangat. 😭😭😭

Ada yang masih mau lanjut gak, nih? 😊😊😊

Voment 😘😘😘


IGNORAMUS - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang