Rindu ini ada
Meski jemari kita belum saling bersentuhan.***
Lisa menatap pantulan dirinya dicermin besar di depannya. Hari ini genap 7 hari ia tinggal dirumah sang Ayah. Dan hari ini juga ia mulai bekerja sebagai Ketua di kantor Ayahnya.
Kenapa langsung sebagai ketua? Tentu saja karena Ayahnya.
Lisa kembali menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya agak semakin tirus sekarang. Bahkan, tulang pipinya semakin terlihat menonjol. Kantung matanya saja menghitam layaknya panda.
Satu penyebab. Kim Hanbin.
Lisa merindukan lelaki bangir itu. Bagaimana sekarang kabar suami---ah, bolehkah ia masih menganggap Hanbin suaminya? Mereka belum bercerai, kan?
Selama 7 hari ini Ayahnya membatasi pengetahuannya. Handphone-nya saja bahkan sebelum ke bandara waktu itu sudah diambil, dibawa entah kemana.
Lisa tidak diberi fasilitas iptek. Dengan alasan agar wanita cantik berponi itu tidak mencari kabar tentang Hanbin.
Kamarnya bahkan dikunci. Lisa merasa dijadikan sebagai tawanan. Memuakkan!
"Sudah siap?"
Lisa menoleh. Ia menemukan seorang lelaki berambut coklat dengan setelan jas lengkap di ambang pintu.
Dia Kim Jiwon. Lisa biasa memanggilnya Byuntae. Lelaki itu adalah orang yang Ayahnya tunjuk sebagai tutor Lisa nanti di perusahaan. Dimulai dari menunjukkan dimana letak perusahaan Ayahnya berada.
Sekaligus---sepupunya.
Lisa mengangguk. Ia berjalan ke arah pintu. "Ayo pergi!"
***
Dari mulai ia melangkahkan kakinya di pintu masuk perusahaan, Lisa mendapati bahwa ia dihormat oleh seluruh staf. Hal itu membuat Lisa agak risih.
Ingat? Lisa tidak terbiasa seperti ini. Waktu sekolah saja ia berpenampilan culun dan itu membuat ia sedikit dikucilkan.
"Kembalilah bekerja." Ujarnya seadanya.
Jiwon membawa Lisa ke sebuah ruangan. "Ini ruanganmu, Lisa."
Lisa mengangguk. "Apa yang harus kulakukan? Maksudku---apa yang seharusnya seorang ketua lakukan? Aku bingung. Ah---ini sangat aneh bagiku." Lisa berucap dengan nada khawatir.
Jiwon mengacak rambut sepupunya. "Hari ini cukup melihat-lihat saja."
"Eum, okay."
***
Chaeyong tak henti-hentinya berusaha menghubungi sahabatnya sejak seminggu yang lalu.
Lisa hilang! Tanpa jejak.
-Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif-
"Lalisa!" Geramnya.
Chaeyong mengacak rambutnya kesal. Sebenarnya Lisa kemana, eoh?
Suaminya mengalami kecelakaan dan kenapa Lisa hilang disaat seperti ini?
-Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif-
Chaeyong menggenggam handphone nya erat.
Ia memang kesal pada Hanbin. Direkturnya itu melakukan hal bejat. Tapi, ia juga iba.
Ia merasa kasihan pada lelaki bangir itu.
Hanbin dan Hayi mengalami kecelakaan. Ia mendengar kabar itu tepat setelah ia pulang dari rumah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORAMUS - HANLIS / HANLICE
FanfictionAku layaknya orang bodoh yang mengharapkan hadirmu untukku The only things that I want is you But, we are like dominoes. I fall for you, you fall for another. *** Cast: Kim Hanbin X Lalisa Manoban STORY BY ANITADESI11 *** DONT COPY AND PASTE! DONT B...