"Alih-alih ke Danau Hitam, kami menghabiskan waktu istirahat siang kami dengan mencarimu, dan kau kembali begitu saja tanpa rasa bersalah. Rose!" Albus berteriak pada Rose yang berjalan mendahuluinya.
Rose menghentikan langkah kakinya dan berbalik, membuat Albus dan Scorpius ikutan berhenti. Dengan mata menyipit dan bibir membentuk garis tipis, dia melipat kedua tangannya di atas perut. "Maaf, oke?" Lalu kembali melanjutkan jalannya.
Melihat itu, Albus dan Scorpius bertatapan dengan ekspreksi wajah yang bermakna sama.
Albus meletakkan kedua telapak tangannya di antara mulutnya. "Hei Rose! Kau membutuhkan kami! Kau bahkan tidak tahu jalan pulang ke Hogwarts yang aman, karena jalan pergi tadi kujamin sudah dijaga oleh Mr. Filch! Celakalah kau dan aku tak akan mau membantumu!"
Rose hanya tersenyum miring sambil memutar kedua bola matanya. "Tidak tahu saja mereka aku adalah pendahulunya tukang bolos ke Danau Hitam, dasar bodoh."
Setelah berhasil masuk ke Hogwarts, Rose memberitahu Tuan Filch tentang Albus dan Scorpius yang bolos, dia juga memberitahu pria tua itu letak jalan-pulang-rahasia mereka.
"Selain itu mereka juga memaksaku untuk ikut dengan mereka, tapi aku tidak mau sampai-sampai mereka harus menjelaskan rute aman agar tidak ketahuan warga Hogwarts, tapi kukatakan aku tidak mau karena aku tidak mau melanggar, bulan karena sekedar takut ketahuan. Kumohon, berikanlah mereka hukuman setimpal yang membuat kapok, sayang sekali murid Tahun Pertama sudah berani seperti itu."
Bibir Tuan Filch yang monyong ke kanan sudah cukup membuat Rose senang akan nasib Albus dan Scorpius, lantas dia pergi ke Ruang Rekreasi Ravenclaw untuk tidur siang, namun begitu sampai di sana para murid sedang bersiap untuk pergi ke kelas belajar.
Ternyata waktu istirahat siang sudah berakhir. Berdecak, Rose membawa perlengkapan belajarnya menuju kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.
Dia duduk di kursi yang tersisa, kursi paling belakang, bersama Lilies.
Lilies menyusun buku-buku pelajarannya di atas meja. "Hari ini pamanmu 'kan yang mengajari kita?"
"Pamanku?"
"Yap, Harry Potter." Mendapati Rose kelihatan bingung, Lilies menoleh pada Rose dengan mata membulat lebar. "Jangan bilang kau lupa dia adalah pamanmu?"
"Ah, tidak, tentu aku tak lupa." Rose terkekeh agar terlihat lebih natural. "Aku hanya tidak tahu saja hari ini dia akan mengajari kita."
Rose menunggu kedatangan Harry dengan tangan berkeringat dingin dan jantung berdegup kencang. Tentu saja, karena ini pertama kalinya ia bertemu dengan penyihir hebat yang membunuh kekasihnya dan kebetulan merupakan paman dari gadis yang tubuhnya ia tempati.
Rose menghenyakkan tubuh ke punggung kursi.
"Pagi anak-anak!"
Tubuh Violet langsung tegak lagi dari punggung kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights | Tom Riddle
FanfictionTom dan Violet berjiwa neraka. Namun saat sedang berdua, keduanya merasakan cinta seperti di surga. Mereka ingin menaklukan dunia dengan kegelapan yang tertulis di garis takdir mereka. Untuk mewujudkan keinginan itu, ada banyak hal yang harus mereka...