Bab 11

1.6K 214 12
                                    

"Healer mengatakan tidak ada penyakit atau gejala apapun pada Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Healer mengatakan tidak ada penyakit atau gejala apapun pada Rose. Bahkan penyebab hidungnya mimisan tidak ada, terjadi begitu saja, tak jelas dan aneh," papar Hermione pada Ginny Potter yang hari ini berkunjung ke rumahnya.

"Mungkin dia hanya kelelahan. Kau sendiri 'kan yang bilang kalau sejak kemarin dia sibuk mempersiapkan ini-itu untuk Tahun Pertamanya di Hogwarts?" respon Ginny.

"Yeah, kurasa kau benar." Hermione mengangguk setuju. "Dimana Harry?"

"Di rumah. Luka petirnya muncul kembali dan berdarah. Kau tahu, luka petir Harry hanya sakit ketika Kau-Tahu-Siapa datang, dan aku tak bisa tak cemas walau tahu Kau-Tahu-Siapa sudah hancur."

Gelak tawa Hermione meluncur. "Apa yang kau harapkan, Mrs. Potter? Itu sebuah luka, tentu saja sakit, jangan khawatir."

Sehari setelah dirawat di St. Mango, Violet alias Rose pulang ke rumah tanpa membawa obat atau resep apapun, karena memang tak ada penyakit yang menyerangnya. Hanya Violet yang tahu apa yang membuat keadaannya mendadak parah seperti itu; bisikan khusus dari Tom Riddle.

Awalnya Violet takut dan geram dengan keadaan yang tak jelas ini—apa yang terjadi pada Tom, pada dirinya, pada rencana mereka, dan pada dunia sihir? Hingga sehari setelah Tom menyandera kepala Violet dengan suaranya, pria yang entah bagaimana kabarnya itu masuk ke mimpinya dan menyatakan bahwa ia harus menunggu.

Tom mengatakan, Violet harus memanfaatkan posisinya kini sebagai Rose Granger-Weasley untuk melakukan tugas yang nanti akan Tom berikan, dan Violet yang masih kebingungan hanya menurut dan menunggu. Entah menunggu untuk apa. Tapi Violet yakin ini semua akan berakhir. Entah dengan baik ataupun buruk.

Tok...tok...tok...

Violet tertarik keluar dari lamunannya. Dia menengok ke pintu kamarnya yang diketuk dari luar, "Siapa?"

"Ini Hugo! Ayo buka pintunya!" Hugo adalah anak bungsu dari Hermione dan Ron, adiknya Rose.

Violet menghela nafas jengkel. Ia berbaring ingin melanjutkan tidurnya. "Aku sedang tidak mood, jangan ganggu aku!"

Tok...tok...tok...

"Astaga, Hugo, sudah kubilang jangan menganggu, pergilah!" raung Violet yang sudah memeluk gulingnya.

"Pistol airku ada di kamarmu, Rose, dan Lily sedang menungguku di bawah untuk bermain. Kau bisa ikut kalau kau mau. Tapi buka dulu pintunya!" balas Hugo, mengetuk pintu lebih cepat.

Gigi Violet bergemeletuk. Dengan satu sentakan kasar dia menyibak selimutnya, mengambil pistol air Hugo dan melemparnya ke luar kamar, lalu membanting pintu kamarnya sampai-sampai jendela berdengung,

Hugo terpekik latah, dan Hermione serta Ginny yang berada di lantai bawah ikut terkesiap.

"Keluarga yang menyebalkan, huh," gumam Violet sambil menyelimuti dirinya untuk kemudian memejamkan mata.

1001 Nights | Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang