Bab 12

1.5K 210 35
                                    

KLUB DUELKamis : Slytherin vs Ravenclaw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KLUB DUEL
Kamis : Slytherin vs Ravenclaw

Violet memasuki Aula Besar yang sudah penuh dengan murid-murid Slytherin dan Ravenclaw. 4 meja makan tak terlihat lagi, diganti dengan panggung persegi panjang yang diletakkan di tengah ruangan, sementara murid Slytherin berkumpul di sisi kirinya dan murid Ravenclaw di sisi kanannya.

Professor Armstrong berjalan di atas panggung. Matanya menyipit dan bibirnya tersenyum saat melihat kepala merah di sisi kanan dan kepala pirang di sisi kiri.

"Murid Tahun Pertama, tamu baru kita, masih segar untuk menjadi sebuah pembuka—Rose Weasley dan Scorpius Malfoy—ayo maju!" serunya.

Murid-murid bertepuk tangan menyambut pasangan pertama. Dengan senyum kikuk yang susah-payah disembunyikan, Violet naik ke atas panggung, berdiri agak jauh dari Scorpius yang akan menjadi lawan duelnya.

Ia sering menonton Klub Duel sebelumnya, tapi baru kali ini ia ikut berpatisipasi, fakta itu membuat sekujur tubuhnya disergap oleh ketegangan yang memuakkan.

Violet memejamkan mata, menarik nafas panjang-panjang, dan mengingatkan diri bahwa "kau adalah Rose bukan Violet, tak akan ada yang menatapmu rendah ataupun mengejekmu, dan jiwamu adalah murid tahun keenam yang akan melawan murid tahun pertama yang bodoh, ayo, santai saja" lalu membuang nafasnya dengan perlahan-lahan.

Violet mengancungkan tongkatnya dan mengangguk pelan pada diri sendiri.

"Satu...dua...tiga...mulai!"

"Expelliarmus!" Violet menggoyangkan tangannya hingga Scorpius yang bahkan belum mengambil ancang-ancang sudah terpental ke belakang.

Mata Professor Armstrong melotot. Demi Jenggot Dumbledore, pikirnya, sejak kapan aku mengajarkan anak ini mantra itu? Dia meneguk ludah, membantu Scorpius untuk berdiri, dan kembali ke tengah-tengah panggung.

"Anak-anak, pastikan kali ini kalian menggunakan mantra yang sudah kuajarkan, ya!" ujarnya tersenyum.

Violet mengangguk semangat. "Wingardium Leviosa!"

Scorpius, yang baru saja berdiri, sudah melayang-layang di udara atas mantra yang Violet rapalkan. Violet menaikturunkan tongkatnya hingga Scorpius mengambang di udara dengan keseimbangan yang tak teratur, lelaki itu memekik membuat Violet terkikik, lalu dia menurunkan tongkatnya dan BRUKK!

Scorpius mendarat di panggung dengan hantaman kuat dan mata berkaca-kaca. Professor Armstrong segera mengeceknya dan murid-murid ikut melenguh kesakitan melihat Scorpius.

Violet baru saja ingin tertawa, tapi ketika melihat tatapan tajam dari Professor dan para murid, dia langsung terdiam.

"Maafkan aku!" Violet bergabung dengan Professor Armstrong dan Scorpius. "Kukira memang begini cara duelnya."

"Kembali ke kelas kalian masing-masing." Professor Armstrong menggendong Scorpius. "Aku akan membawanya ke Rumah Sakit Wings."

"Tidak perlu repot-repot! Aku akan menghilangkan rasa sakitnya." Violet menahan lengan Professor Armstrong dan mengodenya untuk membaringkan Scorpius di panggung. Professor Armstrong, dengan bingung, melakukan yang dipinta oleh Violet.

Violet memejamkan mata. Ia mengayukan tongkatnya dengan tangan kanan dan melambaikan tangan kirinya di sekujur tubuh Scorpius. Dan, tring!, ekspreksi kesakitan Scorpius berubah menjadi kebingungan.

"Nah, bagaimana?" Violet membuka matanya.

"Aku...baik-baik saja." Scorpius mengambil posisi duduk dengan senyuman terkejut. "Sakitnya hilang, maksudku benar-benar tak terasa apa-apa lagi, wah, terima kasih, Rose!"

"Benarkah?" Professor Armstrong menatap Scorpius dan Rose secara bergantian. "Darimana kau belajar itu, Rose?"

"Ehm..." Sebenarnya dari Tom Riddle, pria itu menciptakan sihir penyembuh rasa sakit untuk menghilangkan rasa sakit saat memotong penisnya waktu itu. "Dari buku ibuku, Hermione Granger."

Setelah itu tak ada lagi yang merespon. Keheningan melanda Aula Besar, hingga dipecahkan oleh tepuk tangan Professor Armstrong yang ditujukan pada Rose. "Luar biasa! Aku bahkan tidak bisa seperti itu!"

Para murid ikut bertepuk tangat. Bahkan Scorpius dengan malu-malu menjabat tangan gadis itu dengan alasan berterimakasih. Tiba-tiba saja tubuh Violet sudah tak menginjak daratan lagi, para murid naik ke panggung dan menggendongnya sambil bersorak.

"Astaga!" Violet terkesiap. "Aku tidak tahu harus senang atau sedih, tapi turunkan aku dong!"

* * *

Setelah makan siang, Violet berniat untuk tidur sebentar sebelum masuk ke pelajaran selanjutnya. Namun Scorpius Malfoy dan Albus Potter menghalangi jalannya, Scorpius diam saja, sementara Albus yang notebenenya sepupu Rose berbicara.

"Kami berdua ingin mengajakmu ke Danau Hitam. Tenang saja, kami sudah sering diam-diam ke sana sejak malam kedua kita di Hogwarts, jadi sudah professional," ajak Albus.

Pertama-tama Violet ingin menolaknya. Selain karena malas bergaul dengan dua bocah itu, Violet sendiri sudah sering melihat Danau Hitam dari Menara Ravenclaw maupun dari masa lalunya.

Tapi mendadak Violet teringat dengan pertemuan pertamanya dengan Tom di sana. Belum lagi dia meninggal karena tenggelam di danau tersebut. Seketika Violet merasakan sesuatu menyentuh perasaannya.

Jadilah Violet mengiyakan mereka berdua.

Sepanjang jalan dan menyusup-nyusup, Scorpius dan Albus berbisik dengan volume yang nyatanya masih bisa Violet dengar, tapi toh ia tak peduli.

Ketika mereka melewati Hutan Terlarang, Violet tak sengaja melihat seseorang mengintip dari balik salah satu pohon di sana, seseorang itu tersenyum ramah padanya. Violet mengernyit ketika seseorang itu menghimbau dirinya untuk ke sana dengan gerakan tangan.

Merasa jika seseorang itu lebih menarik daripada dua bocah yang sibuk berceloteh dan mengabaikannya itu, Violet berlari diam-diam ke dalam Hutan Terlarang. Ternyata dia seorang wanita, wajahnya familiar di mata Violet, tapi Violet yakin ia belum pernah melihatnya sebelumnya.

"Hai, Violet!" sapa wanita itu memeluk Violet sekilas.

Mata Violet membuntang. Dia memundurkan wajahnya. "A-apa maksudmu? Siapa Violet? Aku Rose!"

Wanita itu tertawa. "Akhirnya kita bertemu. Jangan khawatir, Violet, aku tahu semuanya dan ada di sini untuk membantumu. Baiklah, perkenalkan, di sini aku dikenal sebagai Delphi Diggory. Tapi sebenarnya namaku adalah Delphi Riddle!"

1001 Nights | Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang