Gadis berwajah oval itu mematut dirinya di depan kaca genggam. Selama ini dia tak pernah berkaca untuk memastikan dirinya cantik, dia berkaca hanya untuk kebutuhan, seperti merapikan rambut atau menghilangkan kotoran wajah.
Dia tak peduli dengan kulit pucat, warna mata yang terlalu menyalang, dan kekurangan fisik lainnya. Tetapi semenjak kejadian di Kelas Transfigurasi tadi, gejolak emosi tentang keminderan membuatnya tergerak untuk memperhatikan penampilan.
"Kalaupun aku peduli dengan penampilanku, apa yang harus kulakukan? Merubah warna mata? Bruh, aku bukan metamorphmagus," dengusnya sambil meletakkan kaca genggam itu di atas nakas.
Violet baru saja ingin tidur lagi ketika didengarnya percakapan sepasang insan disertai derap langkah kaki. Penasaran, dia menyender pada punggung brankar dan menoleh ke pintu Rumah Sakit Wing, menanti-nanti siapa yang menjenguknya.
Dan sesuai dugaan, Tom dan Kathleen lah yang datang. Lagian siapa lagi kalau bukan mereka berdua? Hanya mereka berdua yang Violet kenal.
"Wah-wah, ini pertama kalinya Juara Pertama dan Juara Kedua di Tahun Keenam berjalan beriiringan untuk menghampiriku. Aku merasa terhomat," canda Violet.
Tom berhenti di sisi kiri dan Kathleen di sisi kanan brankar.
Pemuda itu langsung menggenggam tangan Violet dengan lembut, wajahnya diliputi kecemasan. Membuat Kathleen terheran-heran melihatnya, tak menyangka pemuda sependiam Tom bisa bersikap manis.
"Sudah makan siang?" tanya Tom.
"Sudah, Madam Pomfrey mengurus pasiennya dengan baik." Violet mengangguk.
"Bisa ceritakan apa yang terjadi?" tanya Tom lagi.
Kathleen memutar kedua bola matanya dengan malas. "Astaga, kau sudah menyuruhku menceritakan kronologisnya 4x, Tom..."
"Kurasa ada perbedaan cerita antara yang melihat dan yang mengalami," kelakar Tom.
"Tidak, tak ada yang beda. Kathleen pasti sudah menceritakan semuanya, apalagi sampai 4x," kata Violet meyakinkan.
"Aku akan ke Perpustakaan untuk menyelesaikan bacaanku. Enggak masalah 'kan, Vio?" tukas Kathleen.
"Sama sekali tidak," balas Tom semangat.
"Sayangnya aku tidak bertanya padamu," kata Kathleen dengan air muka muram. Dia menatap Violet, menunggu respon gadis itu.
"Sama sekali tidak, Tom benar." Violet mengangguk. "Kau ingin membaca buku Ramuan yang kupinjamkan kemarin, kah?"
Kathleen menggeleng. "Itu nanti malam. Aku menemukan bacaan baru yang sangat seru, tentang mitos Kamar Rahasia."
Alis Violet bertaut. "Mitos? Apa serunya membaca hal yang tidak nyata?"
"Well, aku kurang suka juga sih membaca mitos-mitos. Tetapi masalahnya..." Kathleen merubah posisi tubuhnya yang awalnya menghadap pintu, menjadi menghadap Violet, "...Kamar Rahasia itu ada hubungannya dengan Asrama Slytherin. Sejarahnya singkat, tetapi aku belum membaca sampai habis. Kau mau mendengar tentang itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights | Tom Riddle
FanfictionTom dan Violet berjiwa neraka. Namun saat sedang berdua, keduanya merasakan cinta seperti di surga. Mereka ingin menaklukan dunia dengan kegelapan yang tertulis di garis takdir mereka. Untuk mewujudkan keinginan itu, ada banyak hal yang harus mereka...