Warning :
Berisi adegan 14+This part contains :
Sex Scene (implied and non graphic)❝ 𝙄 𝙝𝙖𝙫𝙚 𝙖 𝙙𝙚𝙨𝙞𝙧𝙚 𝙛𝙤𝙧 𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮 𝙞𝙣𝙘𝙝 (𝙤𝙛 𝙮𝙤𝙪)
𝙏𝙝𝙚 𝙨𝙢𝙚𝙡𝙡 𝙤𝙛 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙗𝙧𝙚𝙖𝙩𝙝 𝙤𝙣 𝙢𝙮 𝙣𝙚𝙚𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙡𝙞𝙥𝙨,
𝙏𝙝𝙚 𝙩𝙖𝙨𝙩𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙪𝙣𝙙𝙚𝙧 𝙩𝙝𝙚 𝙘𝙤𝙫𝙚𝙧𝙨,
𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙫𝙤𝙞𝙘𝙚 𝙧𝙪𝙢𝙢𝙖𝙜𝙞𝙣𝙜 𝙩𝙝𝙧𝙤𝙪𝙜𝙝 𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮 𝙫𝙚𝙞𝙣 𝙞𝙣 𝙢𝙮 𝙗𝙤𝙙𝙮 ❞.
.
.
.
.
.
.
.Violet terbangun dengan terengah-engah.
Wajahnya banjir oleh keringat dingin.Bergegas ia meneguk segelas air dan mengontrol nafasnya untuk tenang. Seusainya, ia berdiam diri di tempat tidur dan mencerna tentang apa yang terjadi. Sebuah mimpi. Itu sebuah mimpi.
Violet memejamkan mata, memutar mimpi itu lagi di pikirannya, dimana ia dan Tom bercengkrama lewat sentuhan-sentuhan yang memabukkan. Dia meraba bibirnya, lalu lehernya, cupit telinganya, dadanya, pinggangnya, area bawahnya—segala tempat yang Tom sentuh di dalam mimpinya.
Senyuman kecil tercetak di bibir Violet kala sensasi aneh yang menyenangkan merayapi tubuhnya. Perlahan-lahan, tanpa merubah posisinya yang masih memejamkan mata dan menyentuh, ia membaringkan tubuhnya dengan perasaan melambung tinggi.
Oh, Tuhan. Bintang-bintang di langit malam. Tom Riddle. Senandungan mengalun. Percik-percikan air dari para duyung di laguna. Lily putih bertabur darah. Bersemayam di surga ke tujuh. Oh, kenikmatan.
Violet menggigit bibirnya. Amarah gairah, kebahagiaan, kebingungan—membeludak di dadanya, membuatnya tanpa sengaja menahan dadanya seakan-akan jika tidak ditahan, mereka akan meledak. "Tom..."
Dia menghela nafas berat dan tertidur bersama kesenangan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
* * *
"Tom!"
Mendengar sebuah suara tak asing memanggilnya, Tom berhenti melangkah, lantas ia berbalik dan menemukan Professor Slughorn sedang berjalan ke arahnya. "Ya, Professor?"
"Apa kau ada acara besok?"
Tatapan mata Tom menunjukkan bahwa lelaki itu sedang mencari tahu kemana arah pembicaraan ini. "Tidak. Ada apa, Professor?"
"Aku akan mengadakan acara Slug Club malam nanti. Kau pasti akan datang 'kan bersama pacarmu? Aku tahu kau tak akan mengecewakanku, Tom." Slughorn memukul-mukul bahu Tom dengan yakin.
Tom mengangkat kedua alisnya dan mengangguk pelan. "Tentu saja, Professor. Tapi aku tidak tahu dengan Violet, aku akan bertanya padanya."
"Baiklah-baiklah. Aku pergi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Nights | Tom Riddle
FanfictionTom dan Violet berjiwa neraka. Namun saat sedang berdua, keduanya merasakan cinta seperti di surga. Mereka ingin menaklukan dunia dengan kegelapan yang tertulis di garis takdir mereka. Untuk mewujudkan keinginan itu, ada banyak hal yang harus mereka...