15 :: penyakitnya kambuh?

125 71 159
                                    

[ 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 15. PENYAKITNYA KAMBUH? ]

...

...

...

( Yena POV )

Aku dan Dahyun mendengar teriakan yang tak asing. Asalnya dari gang sempit yang gelap di antara rumah. Aku juga mendengar ketawa dua perempuan. Segera, aku dan Dahyun langsung masuk ke gang tersebut.

Kita melihat banyak darah berceceran. Semakin kita maju, darah itu semakin banyak dan jelas terlihat.

Aku dan Dahyun terkejut melihat kakakku dan kak Jisoo yang sedang tertawa melihat Yeonjun di bawah mereka. Lalu ku beralih ke Yeonjun yang diikat dengan tali, dan juga ada pisau yang menancap di punggungnya. Dia terlihat kesakitan, aku langsung berlari ke arah Yeonjun.

Dia tersenyum ke arahku, aku membalas senyumannya yang tipis. Lalu kakakku menyadari bahwa aku sedang menolong Yeonjun. Dia segera berlari ke arahku, dia menyeringai.

"Haha.. mau nolong sahabat lo? huhu.. kasian banget ya? udah di tinggal Eunwoo.. satu lagi hampir menyusul."

Aku menghiraukannya dan segera membuka tali yang mengikat badan Yeonjun. Aku melepas pisau dari punggungnya, segera darah segar mengalir. Aku menggendong Yeonjun dan menyuruh Dahyun untuk menelfon pihak rumah sakit.

Dan aku melihat tiga pria dengan serba hitam mengelilingi aku dengan Yeonjun. Ku pikir, dia adalah suruhan kakakku. Aku termasuk murid pintar, aku tau semua gerak gerik tiga pria itu, seolah ada yang menyuruh mereka.

"Mau kemana kalian? haha!!"

Aku senyum miring. "Mau kemana? ya jelas aku mau ke rumah sakit, memang kenapa? adakah urusan kita pada kalian?"

"Arrggghhh!!!"

Aku melihat tiga pria itu kesakitan. Lalu di belakang, aku melihat Yeri beserta bang Yugyeom dan bang Youngjae. Mereka membawa polisi dan orang-orang rumah sakit. Pak polisi segera mengikat tangan kakakku, kak Jisoo beserta suruhan mereka. Lalu dokter membawa Yeonjun pergi dengan mobil ambulance.

"Yena.. kau tak sedih? ini aku, kakakmu.. kamu tak sayang padaku? hiks.. gue benci sama lo!"

Lalu ku letakkan kedua tanganku di dadaku. "Mau memperdayaiku? haha, kau tau? kau adalah orang paling kejam yang ku kenal, seharusnya gue yang benci lo, pembunuh.. haha, lo sudah mengfitnah gue! lo sudah mempengaruhi semua orang agar percaya sama fitnahan lo! lo sudah membunuh banyak korban! lo gila kak.."

"GUE NGGA GILA! GUE BENCI SAMA LO SELAMANYA! INGAT KATA-KATA GUE!"

Aku menyeringai. "Oke gue inget, gue inget betul-betul!"

Lalu polisi menarik keras tangan mereka agar masuk ke mobil. Segera, mobil itu hilang di hadapan kita. Teman-temanku bertepuk tangan.

"Hebat lo,"

❪ murid pindahan - hhj ❫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang