Keesokan harinya setelah sehari menginap di kediaman keluarga Park,Jeongyeon kini bergabung bersama keluarga park untuk sarapan pagi,seperti biasa suasana makin berisik lantaran,tuan Park dan Park Jimin keduanya tak melewatkan tiap adu mulut.
"Tch!Ayah hentikan itu!"seru Jimin protes tak suka
"Wae?bukankah bagus?harusnya kau dirumah saja daripada harus berkeliaran?dengar dengar kau masih dicap seorang Playboy"celetuk sang Ayah sarkas
Jimin mendelik"Aigoo,sepertinya informan ayah kurang bahan.Sekarang aku sudah memiliki Jeongyeon"ucapnya bangga menaikan alisnya sebelah
"Tch,Jeongyeon-ah kenapa kau mau dengan anak playboy ini?bukankah bagus jika nanti paman jodohkan dengan teman paman?yang lebih tinggi dan tampan tentunya dibanding dengan bocah na--"
"Ayah hentikan!jangan racuni pikiran kekasihku!"sela Jimin kesal menatap sang ayah tajam
Jeongyeon dan Ny.Park hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya sesekali tersenyum geli"Yak!kalian hentikan atau jangan makan!"ucap Ny.Park menatap sang suami dan putranya tatapan maut
"Ayah,ibu terlihat galak"bisik Jimin beruntung Jimin berada disamping ayahnya sehingga mungkin tak terdengar yang lain kecuali ayahnya."Eoh,kau benar.Ayah jadi ciut"papar Tn.Park balas berbisik
"Apa yang kalian bisik?!"
"Aniyaa Eomma!"
"Ani sayang!"
Suara Jimin dan Tn.Park serempak membalas pertanyaan Ny.Park membuatnya mendengus kesal lalu beralih menatap Jeongyeon lembut seraya mengusap surai rambut Jeongyeon sayang
"Sayang nanti temani Eomma belanja yah?kita shooping bersama."ujar Ny.Park antusias
"Andwae!"sela Jimin protes membuat kedua wanita itu serempak menoleh menatap Jimin heran
"Kenapa?"tanya Jeongyeon heran
"Kau lupa huh?hari ini kita kencan seharian"
Jeongyeon merespon hanya menaikan alisnya bingung"Setahuku tidak ada tuh"
Jimin memutar bola matanya"Sekarang ada!"
Gadis itu hanya mendengus"dasar manusia sok jual mahal"batin Jeongyeon menggerutu kesal
"Terserah"jawab Jeongyeon singkat padat jelas
Spontan membuat Tn.Park tertawa menatap sang putra mengejek,Melihat itu juga membuat Jimin geram menatap sang ayah tatapan musuhan.
"Maaf ya sayang mereka memang agak.."sembari memutar telunjuk di kepala dengan tatapan sungkan
Jeongyeon tersenyum tipis memaklumi.Tanpa persiapan tiba-tiba Jimin menarik lembut tangan Jeongyeon membuat sang empu terkejut dan meninggalkan ruang makan.
"Yak!aku terkejut tahu!"seru Jeongyeon kesal menabok dada Jimin disamping membuatnya meringis terkekeh tanpa dosa
"Kau mengabaikan aku,aku tidak suka"ujar Jimin merengut kesal
Jeongyeon memutar bola matanya jengah,memilih diam tak menanggapi kemana Jimin membawanya.
***
Sisi lain seorang Pria mendengar laporan mata-matanya kalau pujaan hatinya itu akan keluar bersama musuhnya,ugh mendengar itu membuat pria itu geram tak terima
"Sialan,awas kau Park Jimin.Aku takkan kalah kali ini"desisnya murka
"Tuan,maaf saya ingin memberitahu bahwa Nona Moon sudah dibawah"papar tangan kanan pria itu
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [On Going] •PARK JIMIN •YOO JEONGYEON
Fiksi PenggemarPark Jimin pemuda rupawan yang kerap dibincangkan kalangan masyarakat korea maupun luar korea,pemuda berbakat yang memiliki segudang prestasi bahkan memiliki perusahaan yang dibangun bersama dengan Ayahnya.Pemuda rupawan,dingin dan misterius. Suatu...