Hari yang ditunggu akhirnya datang,bagaimana tidak?Jimin kini sudah bisa menghela hirup segar dan keluar dari rumah sakit.Jimin menoleh kesamping dimana sang kekasih menatapnya tersenyum geli.
"Ah akhirnya aku lepas dari penat rumah sakit ini"Kata Jimin mengeluarkan unek-uneknya dengan wajahnya cemberut
Jeongyeon terkekeh"Yha!hentikan wajahmu itu Jimin-ahh"ejek Jeongyeon menggoda Jimin
Sang kekasih hanya mendengus kesal menatapnya"Wae?selama kau ada disampingku aku banyak mengeluarkan Aegyoku karena memang aku imut jika kau lupa aku pernah menjadi idol"sombong Jimin percaya diri
Jeongyeon memutar bola matanya malas"Cih percaya diri sekali kau"
Jimin mempoutkan bibirnya merengut lucu,Jeongyeon menggelengkan kepalanya"Sudahlah ayoo kita ke mobil kerumahmu"
Jimin mengangguk menarik pinggang Jeongyeon posesif,belum sempat mereka sampai dimobil seseorang lebih dahulu memanggil Jeongyeon membuat keduanya menoleh ke sumber suara
"Oh Kai-ah"sahut Jeongyeon terheran
Sedangkan Jimin menatap Kai tatapan bengis begitupun Kai menatap Jimin tak kalah tajam,Jeongyeon merasakan sekitarnya dingin"Ada apa?"ucap Jeongyeon memecahkan keheningan
Kai memusatkan ke arah Jeongyeon tersenyum manis"ah ituu,kau mau pulang?"
Jimin berdecih"Kau buta apa bagaimana?kau lihat kami berdua akan pulang bersama?!"jawab Jimin dengan nada datar
Jeongyeon melirik Jimin sedikit tak enak mencubit pinggang kekasihnya"Ahh appoyo!"pekik Jimin meringis menatap sang kekasih kesal
Jeongyeon mendengus"Yak kenapa kau mengatakan seperti itu?!"bisik Jeongyeon pelan
Jimin memutar bola matanya malas"Aku tak peduli"sahutnya acuh
"Ahh begitu ya?kalau begitu sehabis kalian pulang,Jeje-ya apa kau ada waktu luang?"sela Kai merasakan panas dingin hati yang terbakar cemburu
Ucapan Kai membuat Jimin mendidih,sedangkan Jeongyeon terkejut melirik pada Jimin dilihatnya sang kekasih terlihat tidak suka.Ya Jeongyeon akui bahwa kekasihnya itu posesif padanya baginya tak masalah."Tidak bisa!kau ada urusan apa dengan kekasihku Kim Jongin-ssi?!"ucap Jimin dingin dengan nada akhir penekanan kata Kekasih
Kai tersenyum misterius hanya ditangkap oleh Jimin yang diam-diam mengepalkan tangannya menahan emosi,Jeongyeon tahu kekasihnya cemburu lantas mengusap punggung Jimin dengan sayang.
Membuat Jimin menoleh pada sang kekasih nya yang tersenyum manis padanya seolah berkata semua akan baik-baik saja,akhirnya Jimin ikut tersenyum.Lalu Jeongyeon beralih menatap Kai yang menunggu jawabannya penuh harap.
Jeongyeon menghela nafas panjang lalu menatap Kai sorot sesal"Mianhae Kai-ah,aku harus merawat Jimin lagi dirumah sampai Jimin sembuh"katanya dengan sorot menyesal
Kai terdiam menahan emosi melihat Jimin yang tampak menyeringai kemenangan"Kajja,sayang aku cukup lelah berdiri"rengek Jimin seolah tak ingin berlama-lama didalam segitiga ini.
Kai tersenyum culas"Tak apa,lain kali saja ya?nanti aku menghubungimu"kata Kai tersenyum terpaksa
"Humm,baiklah.Maafkan aku Kai-ah"
"Tak a---"
"Sayang ayolahhh.."
Suara rengekan Jimin memotong ucapan Kai membuat lelaki itu jengah menatap sang mata monolid itu tajam,namun Jimin tak peduli.
Jeongyeon menghela nafas menganggukkan kepalanya mengerti"Iyaaa..ayoo ku bantu kau masuk kedalam mobil,hari ini biar aku mengetir"
"Nan shireoo,biar aku mengerti saja sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [On Going] •PARK JIMIN •YOO JEONGYEON
Fiksi PenggemarPark Jimin pemuda rupawan yang kerap dibincangkan kalangan masyarakat korea maupun luar korea,pemuda berbakat yang memiliki segudang prestasi bahkan memiliki perusahaan yang dibangun bersama dengan Ayahnya.Pemuda rupawan,dingin dan misterius. Suatu...