Chapter 8-Teror

199 30 5
                                    

Setelah kejadian dimana kedua insan berbeda jenis itu merasakan perasaan yang menggelitik mereka,sudah 2hari sehingga mereka memilih untuk menjaga jarak.Ya kecuali dalam pekerjaan layaknya seorang CEO dan Sekretaris

"Sajangnim,ini laporan yang harus anda tangani.Dan bagaimana mengenai kontrak dengan Zico Entertainment?"kata Jeongyeon serius

"Ya sudah buatkan laporan tentang kontrak kerja sama dengan Zico,ajukan pertemuannya"balas Jimin tegas raut wajah datar

"Nee Sajangnim"ucap Jeongyeon menunduk perlahan berbalik keluar ruangan Jimin

Tangannya memegang handle pintu terhenti begitu saja saat suara Jimin mengintrupsi

"Sekretaris Yoo,temani aku makan diluar"pinta Jimin dingin

Jeongyeon menoleh sebentar dengan matanya menatapku tak percaya"Ehh maaf?"tanyanya memastikan

"Temani aku makan diluar"ulang Jimin lagi

Jeongyeon menatap Jimin yang sulit ditebak"Hmm,baiklah Sajangnim"pasrahnya

Dalam hati Jimin tersenyum menang"Akhirnya aku menemukanmu Jeje"batin Jimin tersenyum lega sekaligus senang

Setelah itu Jeongyeon segera keluar dari ruangan karena jam makan siang masih lama 2 jam lagi.Jeongyeon sibuk memegang dadanya yang berdegup kencang entah karena apa akhirnya memutuskan untuk mengabaikan.

"Je,kau mau kopi tidak?"teriak teman kerja Jeongyeon yang berjalan menghampiri Jeongyeon

Jeongyeon menatap lurus ke temannya Chou Tzuyu"Eoh..aku ingin,tapi aku harus menemani Park sajangnim makan diluar"jujurnya polos

Tzuyu mendelik menatap Jeongyeon tak percaya"Mwoya?astaga kau beruntung sekali Je!Park Sajangnim menyuruhmu?"katanya berbinar

Jeongyeon mengangguk lesu"Yak!ada apa dengan wajahmu ditekuk begitu hm?"lanjutnya bingung menatap Jeongyeon

"Aniyoo aku baik-baik saja"bohongnya

Jujur saja semenjak Jimin mengatakan demikian tadi,Demi apa Jeongyeon tak bisa menghentikan debaran jantungnya.Sia-sia saja dirinya menjaga jarak dengan Jimin pasalnya apa daya dirinya menjabat sekretaris Jimin sudah membuatnya kalang kabut.

Namun Jeongyeon tak boleh ceroboh hanya gara-gara masalah pribadi.Memutuskan untuk bersikap profesional,walaupun pikirannya entah kemana.

Jeongyeon tersentak saat suara baritone menghampirinya"Sekretaris Yoo!palliwa"titah Jimin saat disamping Jeongyeon tiba-tina

Jeongyeon gelagapan kikuk menunduk"Nee Sajangnim!"jawabnya sigap

Akhirnya Jimin berjalan lebih dahulu disusul Jeongyeon dibelakangnya.Banyak sorak jeritan para pengunjung di perusahaan Jimin karena pemuda CEO itu jadi pusat perhatian.

Jeongyeon mendecis jengkel tak suka karena sorakan para wanita merusak gendang telinganya yang sangat malas memuji pria itu.

****

Setibanya di restoran yang diinginkan Jimin,keduanya langsung turun dari mobil bersamaan.Jimin berjalan lebih dahulu langsung menghentikan langkahnya melirik kebelakang sekilas menatap Jeongyeon yang menunduk sembari berjalan.

Jeongyeon tak menyadari bahwa Jimin terhenti dilangkah berikutnya membuat wajahnya spontan menabrak punggung tegap Jimin.Hatinya menggerutu kesal tangannya langsung mengusap dahinya yang cukup terbentur punggung Jimin.

Sedangkan sang pemilik punggung itu mengulas senyuman tipis yang tak bisa dilihat orang.Langsung menormalkan lagi wajahnya menjadi datar saat Jeongyeon menatap Jimin kesal

PROMISE [On Going] •PARK JIMIN •YOO JEONGYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang