Unspoken Love 2: Happiness || DaiSuga [END]

Tetangga

"Eh eh jeng"

"Kenapa jeng??"

"Gue denger denger ya, si tetangga sebelah yg rumahnya gede itu, istrinya isi jeng"

"Oh iya, gue juga denger denger istrinya itu laki laki"

"Ihhh! Beneran bearti rumor nya ituuu"

"Gue juga denger denger nih rumah sakit udah Terima persalinan untuk laki laki hamil"

"Apa gak jijik ya?"

"Gay jadinya"

"Eww pasangan sekarang aneh aneh jeng"

Pagi pagi Daichi udah dapat obrolan panas ibu ibu komplek yang lagi pada ngumpul didepan rumah tetangga nya. Daichi sekarang lagi nyirami tanaman bunga sebelum pergi ke kantor, Suga tadi ngamok gara gara bunganya kok tiba tiba layu, padahal Daichi ga tau kenapa bisa gitu bunganya.

"Penasaran ngak sih jeng, cowok lahiran gimana?"

"Iya ya lewat mana ntr, ya masa lewat lubang berak jeng"

"Hahahaha gak mungkin lah jeng"

Daichi kesal tauk dengernya, tapi dia tetap sabar, gaboleh emosi di pagi hari.

"Sayangggggg" Panggil Suga dari dalam.

Akhir akhir ini memang Suga suka manggil Daichi dengan kata 'sayang' semenjak ia pulang dari rumah Tanaka satu minggu yang lalu ia selalu memanggilnya dengan kata itu, ah tidak hanya itu 'honey' 'bebeb' 'ayang' 'bubu' dan banyak panggilan aneh lainnya.

"Ada apa sayang?"

"Ambilin"

Suga menunjuk ke sebuah mixer yang ada di lemari paling atas.

"Mau buat kue?" Tanya Daichi sambil terjaln mendekat dan mencoba mengambilnya.

"Iya, sekalian bagi bagi ke tetangga"

"Hm? A-apa tidak membuat mu kecapean?"

"Ngak kok, kan ada Baby yang nemanin aku, aku juga udah lama ngak buat kue jadi nanti sekalian buat banyak aja"

Daichi hanya bisa membiarkan sesuka hati istrinya saja, pernah sekali ia mencegah Suga untuk tidak mencoba mengangkat barbel yang lumayan besar milik Daichi diruangan Gym miliknya tapi malah di omelin Suga, "aku ini kuat!!!" Katanya. 

"Haha, iya deh iyaa, aku siap siap yaa"

"Iya Daichi-kun, kemeja dan jas mu sudah ada di atas kasur"

Daichi mengangguk dan berjalan ke lantai dua letak kamar mereka.

Lima belas menit setelah Daichi selesai memakai bajunya ia kembali kebawah mendatangi istrinya yang sedang asik membuat adonan kue.