Tangan Mungil

1.7K 191 194
                                    

Suga belum bangun dari tidurnya, dan Daichi yakin kalau Suga hanyalah menutup matanya sebentar karena obat bius yang disuntikkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga belum bangun dari tidurnya, dan Daichi yakin kalau Suga hanyalah menutup matanya sebentar karena obat bius yang disuntikkan.

Bayi mungil mereka ditidurkan disebelah Suga, dirinya yang mungil sedari tadi tidur dan diam seperti ibunya.

Namun seketika bayi mungil itu menangis terjerit jerit Daichi lah yang menggendong dan menenangkan anaknya, ia mengecup puncak kepala bayi mungilnya, ia sayangi, ia peluk agar hangat, tapi bayi mungil itu sepertinya hanya menginginkan gendongan ibunya.

"Ssttt sstttt tenang Kouichi, mama akan segera bangun"

Kouichi si bayi mungil itu lapar, Daichi tau, tapi ia bingung harus bagaimana? Ia tidak sempat membeli susu formula dan orangtuanya sudah pergi meninggalkan rumah sakit beberapa jam yang lalu, HPnya lowbat.

"Kouichi lapar hm? Sabar ya sayang, mama akan bangun sebentar lagi"

Daichi membawa bayinya mendekat jendela yang ada di ruangan itu, ia yerua menenagkan bayinya yang masih menangis.

"Baby sayang tenang ya? Cup cup mama akan segera bangun"

"Oeeeekk ooekkkkk oeekkk" Daichi mulai kebingungan harus bagaimana sekarang.

Ia kembali mendekat ketempat terbaringnya Suga, wajahnya terlihat pucat padahal sudah diberi darah dan ventilator yang membantunya bernafas. Suga menggunakan ventilator? Iya karena beberapa jam lalu nafasnya mulai menipis, kekurangan oksigen dan seperti ini mengingatkan Daichi pada masa Suga koma delapan bulan.

Didekat Suga, Daichi masih mengayun ayunkan tubuh mungil yang ada di gendongannya. Ia duduk dilursi yang tersedia didekat Suga, perlahan tangan kirinya ia lepas dan menggenggam tangan Suga yang terinfus selang penambah darah.

"Kau adalah pria hebat yang melahirkan anak dengan proses yang lancar, koushi bayi kita selamat dan sehat, s-sekarang ia tengah menunggu ibunya untuk mengendong tubuh mungilnya, koushi cepatlah bangun sayang..everything will be fine right?"

"Darah dagingmu sedang menunggu koushi.. aku juga sedang menunggu mu, ingin hidup bahagia bersama anak kita dan dirimu, kenapa kau tidak bangun koushi? Kau ingin melihat anak kita kan? Ingin mengajari akan kita berjalan kan? Ingin mengajarinya banyak hal kan? Kau ingin bahagia bersama kami kan? Maka dari itu, bangun lah sayang"

"Oeeekkkk haaaaaa"

"Ssttt ssttt kouichi sayang, jagoan papa jangan menangis lagi ya?"

Sembari menepuk nepuk pantat si mungil dengan pelan ia juga mengecup pipi Gembil nan lembut itu. Daichi bangkit dari duduknya karena ingin mengayun ayunkan si mungil ketempat yang lain.
Suara tangisa itu tidak berhenti Daichi semakin tak tega melihat anaknya seperti ini.

Namun..

Tanpa Daichi sadari, tanpa Daichi ketahui dan tanpa Daichi perhatikan.

Suga perlahan lahan membuka matanya ia mendrngar suara tangisan yang begitu melirihkan, perlahan lahan ia membuka ventilator itu dengan tangannya sendiri dan Pelan bangkit dari baringnya, ia menatap Daichi yang menenangkan bayi mungil di gendongan suaminya itu, senyum manis mengembang dibibir pucatnya, Ia ingin melihat bayinya yang ia lahirkan, ia ingin secepatnya melihat buah hati yang selama sembilan bukan ini mereka tunggu tunggu.

Unspoken Love 2: Happiness || DaiSuga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang