CHAPTER 5

8 1 3
                                    

───────────────────────────────

Setelah melewati berbagai macam pelajaran di kelas, akhirnya jam pulang sekolah telah tiba.

Para murid sudah mulai berhamburan keluar sekolah untuk pulang ke asrama. Kecuali 3 siswa kesayangan guru BK.

Mereka tengah duduk di bawah pohon dekat lapangan sekolah untuk menyegarkan pikiran mereka - ralat, hanya si kembar yang butuh penyegaran pikiran, Arsen tidak perlu.

"Gila, pala ku udah banyak asap yang mengepul lah." Kata Kiandra sambil mengipas wajahnya.

"Sama. Gurunya ngasih soal gak ngotak." Gerutu Jovandra yang udah rebahan dengan paha Arsen sebagai bantalan.

"Makanya kalau di kelas tuh belajar. Bukan tidur atau bolos ke uks." Kata Arsen yang fokus pda komiknya.

"Kau pun tak belajar, cuma baca komik, tapi kok pinter sih!?" Kata Kiandra kesal. Arsen hanya mengendikkan bahunya dan kembali fokus membaca.

Mereka pun fokus dengan kegiatan masing-masing. Arsen yang masih membaca komik, Kiandra yang melamun, dan Jovandra yang tertidur.

"DOR!"

"CELANA DALAM ARSEN YANG DIJEMUR TERBANG!"

PLAK!

"KENAPA GAK DIAMBIL!?"

Kiandra mengusap kepalanya yang digeplak oleh Arsen. Di sebelah Arsen, terlihat El yang tertawa lepas setelah mengagetkan mereka dan Leon yang menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sepupunya itu.

"Pantes ilang satu." Gerutu Arsen dengan tatap kesal pada Kiandra.

Karena keributan itu, Jovandra jadi terbangun. "Ha? Apa sih bicik cekali. Ngantuk nih." Kata Jovandra dengan mata yang masih menutup.

"Bangun dulu heh, ada Kak Leon sama Kak El." Arsen menepuk - lebih ke menabok pipi Jovandra.

Kiandra menatap kedua guru ppl nya itu. "Kakak-kakak ada perlu apa nih?" Tanya Kiandra. "Mana sampai ngagetin."

El terkekeh dan duduk di sebelah Arsen, begitu juga Leon yang duduk di sebelahnya sepupunya.

"Kita mau nanya soal kemarin." Kata El.

"Emm k-kita..." Arsen melirik pada Kiandra.

Kiandra yang merasa dilirik langsung menyahut. "Ha? Apa kau lirik-lirik?" Tanya Kiandra.

"Kita ragu sama keputusan kita, Kak. Kita takut kalau kita bakalan dibawa pergi dari sini alias ke planet lain." Kata Jovandra sambil menunduk.

Leon menganggukkan kepalanya. "Jadi benar yang dilihat El kemarin itu kalian?" Tanya Leon sambil menatap Jovandra.

Yang ditanya mengangguk diikuti Kiandra dan Arsen. "Maaf, bukannya maksud ngga sopan. Tapi, kita kemarin tuh niatnya mau jelajah rumah kosong itu. Ternyata ada Kak Leon dan Kak El disana. Jadi, kita ngga sengaja denger pembicaraan kalian." Kata Jovandra.

Kiandra menatap 2 gurunya itu. "Kita gak mau pergi dari sini. Mendingan power kita ilang daripada kita pergi." Kata Kiandra.

Leon tersenyum tipis mendengar alasan mereka menolak. "Saya tahu kalian pasti akan menolak." Kata Leon. Ketiganya langsung menatap Leon. "Kalian tahu? Jika power klian hilang, itu akan mengancam manusia yang ada di negara ini."

"Hah?"

El mengangguk. "Kami ada disini, menghampiri kalian, buat menjaga agar negara ini tidak hancur." Kata El menambahkan.

S P I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang