"Hei, kalian liat Kak Leon gak?"Ketiganya menoleh dan mendapati Zoya tengah menatap mereka congkak. Dengan kesal, Jovan menunjuknya dengan dagu.
"Buta lo mata lo." Kata Jovan.
Zoya yang melihat Leon dan Kian pun menghampiri mereka. "Kak Leon!" Sapa Zoya yang langsung bergelayut manja di tangan kanan Leon.
Kian yang melihatnya hanya mengangkat bahu dan melenggang pergi. Leon ingin mengejar, tapi tertahan oleh Zoya.
"Kian tunggu- Zoya, lepaskan. Kamu sama sekali tidak sopan." Kata Leon sambol menghempaskan tangan Zoya lalu masuk ke dalam markas.
3 orang yang melihat itu hanya tertawa lepas. "Hahaha mampus kau!" Jovan tertawa paling kencang.
───────────────────────────────
Saat di koridor, Leon berpapasan dengan Marchel dan Victor. "Hei, kalian." Panggil Leon.
"Kenapa, Leon?" Tanya Marchel.
"Sebaiknya kalian pergi dari sini. Ini tempat khusus untuk kami." Kata Leon sambil menatap tajam mereka.
"Santai, Leon. Ini adalah markas utama. Bukan pribadi milikmu. Kau tidak bisa mengusir kami begitu saja." Kata Victor membuat Leon geram.
"Lagipula, bagaimana jika tim kita digabung saja?" Tawar Marchel.
"APA MAKSUD!? GAK BOLEH!"
Ketiganya menoleh dm mendapati Jovan yang berjalan menghampiri mereka dengan emosi.
"TINGKATAN KAMI SAMA KALIAN BEDA LAH! GAK BISA DISAMAIN! DIMANA-MANA POWER TINGKATANNYA LEBIH TINGGI DARI ELEMEN!" Teriak Jovan.
"Kamu ini belum sepenuhnya bisa mengendalikan powermu. Apa salahnya bergabung dengan tim saya?" Kata Victor sambil tersenyum mengejek.
Jovan yang tak terima langsung menggulung lengan bajunya. "OH! KAU TAK TAU POWER KU HA!? MEH BEWAN SINI!" Kata Jovan.
Grep!
Dari samping, ada Kei yang baru saja datang, lalu menarik kerah baju Jovan. "Kau ini yang sopan pada Kak Marchel dan Kak Victor!" Kata Kei marah.
Jovan tertawa. "Ahaha sopan? Kau urus dulu rekan mu si Zoya itu! Dia lebih gak sopan dengan caper ke Kak Leon!" Balas Jovan.
"Kau!" Kei hendak memukul Jovan, namun tangannya ditahan oleh Jovan.
"Kau tuh pendatang baru. Elemen aja kau belum asah atau kendalikan." Jovan berbalik hendak pergi.
"Kau urusi tuh temen ularmu biar gak caper ke Kak Leon." Jovan pun pergi.
Srek!!
Jovan terdiam kala merasa punggung tangannya terluka. Ia melirik sedikit dan mengepalkan tangannya. "Zac." Bisiknya.
Grrrr..
Zac tiba-tiba muncul dan menggeram marah pada Kei. Jovan berbalik dengan matanya yang berubah menjadi biru.
"Oh shit-" Leon menyadari emosi Jovan tidak terkendali langsung menahan Jovan yang hendak mendekati Kei.
"Jo, sudah. Biarkan saja." Kata Leon mencoba menenangkan Jovan.
Jovan tidak mendengarnya, ia justru mendorong Leon hingga jatuh, membuat 3 orang lainnya cukup terkejut.
"Zac, bawa orang yang sudah menggores tanganku." Kata Jovan memerintah.
Zac langsung berlari mendekati Kei dan menggigit lengannya. Ia menyeret Kei menuju padang rumput yang cukup luas, diikuti Jovan yang berjalan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
S P I E S
Fantasy"lebih baik keluar dari zona aman dan mencari tau hal baru dari pada terkurung didalam sebuah bola." - leon ⚠️ HARSHWORD ⚠️ ⚠️ WARNING!! ⚠️ ㅤ YAOI AREA ㅤ BXB ㅤ HAPPY READING 😋😋☝🏽 SPECIAL COLLAB : @M0NEY4DDICT @Billeesh @eajpwarkim