CHAPTER 9

6 1 0
                                    

───────────────────────────────

Setelah diomeli oleh Leon dan El, mereka pun berjalan masuk menuju gedung putih yang tak jauh dari lokasi parkirnya pesawat.

"Nah, sekarang kalian ganti pakai seragam dulu, ya. Ayo." El menuntun mereka masuk ke satu ruangan yang penuh dengan loker.

Leon membuka satu loker dan mengambil 3 seragam untuk si trio. "Ini seragam kalian. Cepat ganti baju disana." Kata Leon sambil menunjuk pintu yang diyakini sebagai ruang ganti.

Di ruangan itu, Kian membulak-balikkan seragam itu. "Ini cara pakainya gimana si?" Tanyanya bingung.

Arsen yang baru selesai memakai seragamnya langsung membantu Kian. "Gini la."

Jovan yang juga baru selesai langsung berkaca. "Kece la seragamnya." Ucapnya sambil berpose.

"Kece sih, tapi susah banget pakainya." Kata Kian sambil merapikan seragamnya.

"Udah, cepatlah. Kak Leon sama Kak El pasti nungguin lama." Kata Arsen sambil berjalan keluar ruang ganti.

"Kalian sudah selesai?" El yang melihat mereka keluar langsung tersenyum. "Cocok banget kalian pakai seragam itu." Pujinya.

"Iya dong, Kak. Secara kita memang kece dari lahir." Kata Jovan dengan pede.

"Ayo ke ruangan selanjutnya." Leon berjalan lebih dulu.

Mereka pun berjalan di koridor yang luas itu menuju satu pintu besi yang cukup besar.

"Kalian di dalam jangan terlalu heboh, ya. Bahaya." Kata El mengingatkan.

"Memang disana ada apa, Kak?" Tanya Kian.

El terkekeh. "Lihat saja nanti."

Leon memasukkan password pintu itu.

Ssrrkk. .

Pintu itu perlahan terbuka dan mereka pun masuk kesana.

"Ini ruangan atau kebun binatang?" Kata Arsen kala melihat banyak sekali hewan yang berkeliaran.

"Hiih!" Jovan langsung bersembunyi dibelakang punggung El kala melihat black panther yang berjalan menghampirinya. Kian yang melihatnya juga langsung ikut bersembunyi di belakang punggung Jovan.

Arsen menatap si kembar dengan ledekan. "Katanya mau black panther, tapi pas ketemu malah sembunyi." Ledeknya.

Jovan mendengus kesal. "Aku mau yang baby la, kalau yang besar gini nanti aku di ngap." Kata Jovan kesal.

Bwooshh...

Setelah mendengar ucapan Jovan, black panther tadi berubah menjadi kecil.

"Gemes banget!" Jovan langsung menghampiri baby black panther itu dan mengangkatnya.

Grrr

Sosok singa yang pernah menyerang sekolah mereka tiba-tiba muncul. Jovan yang punya dendam pribadi pada singa itu langsung memposisikan dirinya untuk menyerang.

"Jangan diserang, dia tidak menyerang kalian." Kata Leon.

Jovan mendelik tajam pada Leon. "Gak nyerang? Yang buat aku masuk uks tu dia la. Hampir mati aku dibanting sama dia." Ucap Jovan dengan marah.

Matanya berubah menjadi biru dan langsung menyerang singa itu. Kian ingin membantu, tapi pundaknya ditahan oleh Leon.

Mereka akhirnya hanya menyaksikan Jovan dan singa itu berduel.

S P I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang