CHAPTER 4

6 1 0
                                    

───────────────────────────────
Part sebelumnya. . .

"Kalian awas!" Arsen dengan cerdik melompat ke celah di sisi kiri Jovandra hingga berhasil ke kamar mandi dan cepat menutup pintunya.

"ARSEN!" Teriak si kembar.
───────────────────────────────

Setelah mandi bergilir, mereka pun duduk melingkar di atas karpet berbulu dengan snack yang sudah berhamburan.

"Nah, mari kita diskusi pasal tadi." Kata Kiandra sambil memakan keripik kentang.

"Huum. Jadi, gimana?" Tanya Jovandra yang tengah memakan pocky.

"Kalian mau dibimbing sama Kak Leon dan Kak El?" Tanya Arsen sambil menatap keduanya.

"Gak tau. Aku ikut aja." Kata Kiandra acuh tak acuh.

"Kalau dilatih gitu kayaknya seru deh." Kata Jovandra. "Mungkin kita bakal dikasih misi misi kayak agen rahasia."

Arsen menggelengkan kepalanya. "Tapi, itu juga bisa bahaya buat hidup kita dong. Nanti kita gak bisa bebas kayak sekarang." Kata Arsen yang ragu.

"Iya juga. Nanti aku gak bisa nonton anime lagi." Keluhnya.

Keadaan jadi hening. Mereka tengah bertarung dengan pikiran mereka masing-masing.

"Mari kita coba." Kata Arsen tiba-tiba.

"Hah? Yakin?" Tanya Jovandra.

"Coba aja lah. Biar ada tantangan hidup." Kata Kiandra sambil menghabiskan keripik kentangnya. "Hidup seperti larry."

Tok tok

Ketukan di pintu kamar asrama mereka terdengar. Arsen langsung bangkit dan berjalan untuk membuka pintunya.

Setelah dibuka, ternyata yang datang adalah ibu asrama yang mengurus jadwal makan di asrama.

"Selamat siang, Nak. Ini makan siang untuk kalian. Silahkan dinikmati." Kata ibu itu sambil menyerahkan 3 piring makan yang ia bawa dengan troli makanan.

"Iya, Bu. Makasih, ya." Arsen membawa masuk 3 piring itu.

"Asik makan!" Kata Kiandra.

Setelah itu mereka fokus pada makanan mereka.

"Udah ini kita mau kemana?" Tanya Jovandra tiba-tiba setelah menelan suapan terakhirnya.

"Beli es krim yuk. Lagi mau nih." Kata Kiandra sebelum minum air putih.

"Boleh. Ayo lah." Kata Arsen.

Ketiganya langsung beres-beres sebentar dan pergi keluar kamar. Melihat kanan-kiri memastikan tidak ada penjaga asrama yang lewat sebelum keluar dsri gendung asrama.

"Mau beli es krim dimana?" Tanya Kiandra.

"Di deket taman aja, yuk. Es krimnya murah." Kata Jovandra memberi usul.

Ketiganya langsung berjalan menuju taman yang jaraknya hanya 100 meter dari gedung asrama.

"Nah, itu kedai es krim nya!" Tunjuk Arsen pada satu kedai es krim yang ada di dekat taman seberang jalan.

Jovandra yang terlalu antusias lamgsung menyebrang tanpa liat ada mobil yang mau melintas.

Srett!

Reflek Arsen menarik kerah baju belakang Jovandra. "Jangan mati dulu. Utang lu belum lunas." Kata Arsen dengan marah.

Jovandra hanya cengengesan dan memberi tanda 'peace'. "Sori sori." Katanya.

S P I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang