CHAPTER 10

6 1 0
                                    

───────────────────────────────

Leon dan El tercengang kala melihat sosok asing yang tengah bersama dengan Jovan, ah lebih tepatnya hendak pergi membawa Jovan. Leon langsung melompat tinggi ke atas dahan pohon lalu mencengkram tangan orang itu.

"Jangan macam-macam dengan anak didik saya." Geram Leon.

Orang itu terkekeh dan mengeluarkan cahaya berwarna hitam dari tangannya.

Bugh!!

Brukk!!

Leon terkena pukulan Jovan hingga ia terjatuh, untung saja El langsung menahannya agar tidak sampai ke tanah.

"Jadi, dia salah satu muridmu? Manis sekali." Kata orang itu.

"Jaga bicaramu, Bajingan." Geram Leon.

Orang itu menepuk bahu Jovan, Jovan merespon dengan langsung turun dari dahan pohon dan menatap Leon serta El tajam. "Sepertinya Jovan dikendalikan, Kak." Kata El.

Leon berdiri dan menyiapkan dirinya. "Biar saya urus Jovan, kamu urus orang itu." Kata Leon.

Leon langsung menahan tubuh Jovan di tanah dan El melompat untuk menyerang orang itu.

Kian dan Arsen baru saja datang dan tercengang. "A-ada apa ini?" Tanya Kian.

"Kok Jovan lawan Kak Leon? Memang kuat?" Tanya Arsen bingung.

Bugh!

Jovan berhasil meepaskan dirinya dari Leon dan menendang perutnya.

"Kak Leon!" Kian berlari menghampiri Leon dan memarahi Jovan. "Jo! Kau ini apa-apaan sih?!" Marahnya.

Jovan tak menjawab dan langsung menyerang Kian. Leon bertindak cepat menghalanginya dengan menepis kepalan tangan Jovan.

"Kian, sebaiknya kamu menyingkir atau kamu akan luka." Kata Leon dengan suara rendah.

Kian hanya mengangguk dan mulai mundur mendekati Arsen.

"Kayaknya Jovan kena hipnotis deh." Kata Arsen. "Masa dia kuat nahan Kak Leon." Tambahnya saat melihat Leon dan Jovan saling bertarung.

"Dan lagi liat, itu Kak El lawan siapa coba." Keduanya mendongak dan melihat El yang tengah adu pukul dengan orang asing.

"Kita gak bisa diem aja nih, Ki. Kita harus ngelakuin sesuatu." Kata Arsen.

"Tapi apa?" Tanya Kian.

"Kau buat Jovan pusing aja sana!" Kata Arsen memberi ide.

Kian mengangguk lalu mencari kesempatan untuk melawan Jovan.

Tepat saat Leon melangkah mundur, Kian langsung berlari kencang dan memukul Jovan.

Jovan ikut balas memukul, namun Kian berpindah dengan cepat. Jovan terus mencoba memukul Kian, namun gagal terus hingga membuatnya pusing.

Orang itu melirik Jovan yang audah kewalahan. Dia berdecak pelan dan memukul El hingga terjatuh dari pohon. Dengan sigap Leon menangkap El.

"Baiklah, sampai jumpa nanti, Super Spy." Orang itu langsung pergi, tak disangka Jovan mengikutinya.

"Jovan!" Kian langsung mengejar Jovan, Leon yang melihatnya mencoba menahan Kian, tapi tidak berhasil.

"Jovan tunggu!" Kain terus mengejar Jovan yang lari dengan cepat. Saat tangannya hendak menyentuh Jovan..

Bzzt!

Sengata listrik beraliran sedang menyengatnya. "Argh!" Kian terhenti sejenak akibat shock.

S P I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang